FTNews – Panas ekstrem melanda Provinsi Riau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan rekayasa cuaca atau dikenal dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Namun, upaya tersebut hingga saat ini belum juga membuahkan hasil. Hujan tak kunjung turun. Tak heran kalau kebakaran hutan dan lahan terus terjadi.
“Sudah kami lakukan TMC ini kalau tak salah sudah yang ketiga. Kami mulai tanggal 20 Juli hingga 30 Juli mendatang, belum ada hasil karena saat ini sudah masuk musim kemarau dan bibit awannya tidak banyak, namun bagi wilayah yang ada bibitnya kami semai,” terang Kepala Pelaksana BPBD Riau, M Edy Afrizal, dilansir mediacenter.riau
Sejumlah titik api muncul di beberapa wilayah. Kondisi tersebut membuat BPBD berjibaku melakukan pemadaman.
“Ada beberapa wilayah yang muncul kebakaran lahan dan saat ini personel kami tengah melakukan pemadaman,” ungkapnya.
Dijelaskannya, wilayah yang paling banyak terdapat titik api adalah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) di Kecamatan Panipahan. Pihaknya mengerahkan tiga heli water bombing untuk memadamkan lahan yang terbakar.
“Kendala yang kami hadapi di sana adalah titik api tidak bisa diakses melalui jalan darat dan tidak tersedianya sumber air untuk pemadaman. Jadi kami terpaksa menggunakan air laut untuk pemadaman karena titik air sudah mengering akibat musim kemarau,” ujarnya.***