FT News – Premier League membawa klub bola asal Kota Manchester, Manchester City, ke meja pengadilan dengan 115 tuntutan pelanggaran finansial pada hari Senin (16/9).
Tuntutan tersebut sudah mereka layangkan sejak Februari 2023 silam. Mereka menduga Manchester City telah melakukan pelanggaran tersebut sejak tahun 2009 hingga 2018.
Pihak Premier League sudah melakukan penyelidikan selama empat tahun lamanya sebelum melayangkan tuduhan tersebut.
Penyelidikan tersebut berdasarkan tuduhan dari majalah Der Spiegel pada tahun 2019 silam. Mereka mengklaim bahwa Manchester City melakukan pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP).
Namun, pihak Manchester City membantah dengan tegas akan kebenaran atas tuduhan-tuduhan tersebut.
Mereka juga mengatakan bahwa sudah banyak bukti-bukti yang kuat untuk mendukung mereka selama pengadilan yang diperkirakan akan berlangsung selama 10 minggu ini.
“Pengadilan mulai lebih awal dan semoga juga selesai lebih cepat. Saya menanti keputusan (dari pengadilan),” ujar pelatih Manchester City Pep Guardiola pada hari Jumat (13/9) dikutip dari BBC.
“Semuanya pihak tidak bersalah sampai terbukti bersalah. Jadi kita lihat nanti,” lanjutnya.
Berikut adalah 115 tuduhan yang Premier League layangkan kepada klub bola Manchester City.
- 54 kali gagal dalam memberikan laporan finansial yang akurat pada musim 2009-2010 hingga 2017-2018.
- 14 kali gagal dalam memberikan informasi yang akurat dan detail terkait pembayaran pemain dan manajer dari musim 2009-2010 hingga 2017-2018.
- Lima kali gagal mengikuti aturan UEFA, termasuk dalam FFP pada musim 2013-2014 hingga 2017-2018.
- Tujuh kali melanggar aturan Profit and Sustainability milik Premier League pada musim 2015-2016 hingga 2017-2018.
- 35 kali gagal berkooperasi dengan investigasi Premier League yang berlangsung pada Desember 2018 hingga Februari 2023.
