FT News – Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana akan membentuk zaken kabinet dalam masa pemerintahannya nanti.
Lantas apa itu zaken kabinet yang dirancang Prabowo Subianto selama menjadi Presiden Indonesia yang ke-8.
Menanggapi hal ini, Juru bicara (Jubir) Prabowo Subianto yakni Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan kalau zaken kabinet ini mengutamakan profesionalisme dari kalangan partai politik (parpol) maupun non parpol.
“Zaken kabinet tentu tidak bisa diduplikasi 100 persen dalam konteks historis, artinya tidak berasal dari partai dan sebagainya, yang diambil tentu adalah profesionalisme dan skill full-nya,” ujar Dahnil dalam acara talk show di salah satu stasiun tv.
Ia mengatakan selama 5 tahun ke depan, Prabowo ingin orang-orang profesional mengisi kabinetnya.
“Jadi Pak Prabowo tentu ingin mendorong bagaimana kabinet beliau 5 tahun ke depan itu diisi oleh orang-orang yang profesional terlepas asalnya dari partai politik maupun non partai,” katanya.
“Nah, Pak Prabowo berkeyakinan di partai politik sangat banyak orang-orang yang sangat ahli di berbagai bidang, pun demikian dengan unsur kelompok masyarakat lainnnya tapi yang paling penting adalah mereka itu ahli,” sambungnya.
Selain kompetensi, Dahnil mengatakan syarat lainnya yakni integritas.
“Memang ada syarat lainnya yang sering disampaikan Pak Prabowo terkait dengan integritas, integritas ini. Belakangan hampir semua di agenda-agenda besar dalam pidato Pak Prabowo selalu menyelipkan kata-kata anti korupsi,” ujarnya.
“Dan ini sebagai bentuk komitmen yang ingin beliau sampaikan kepada publik bahwasanya agenda anti korupsi itu sangat penting,” tambahnya.
Prabowo Tunjuk Langsung
Lebih lanjut Dahnil mengungkapkan kalau Prabowo nantinya akan menunjuk langsung menteri yang bakal gabung di kabinet zaken.
“Penunjukan anggota kabinet akan dilakukan langsung oleh Pak Prabowo dan tim kecil yang beliau bentuk itu sangat hati-hati melihat rekam jejak atau track record masing-masing calon,” imbuhnya.
Tak kalah penting juga, Dahnil mengatakan loyalitas juga penting dalam zaken kabinet.
“Loyalitas ini penting karena pak Prabowo ingin memastikan ketika masuk dalam tim kerja kabinet, beliau ingin memastikan seluruh anggota kabinet itu memiliki loyalitas terhadap tugas-tugas mereka, terhadap presiden, tidak ada double standar, tidak ada dua kepala,” katanya mengakhiri.