Rupiah Menguat, Harga Kebutuhan Pangan Masyarakat Berpeluang Turun

FT News – Mata uang rupiah kembali menguat tajam pada perdagangan hari ini. Rupiah terpantau, menguat di kisaran 15.230 per US Dollarnya.

Penguatan mata uang rupiah ini tentunya lebih banyak memberikan dampak positif bagi perekonomian secara umum. Termasuk juga berpeluang mendorong penurunan harga kebutuhan pokok masyarakat. Namun, tidak semua harga kebutuhan pangan strategis masyarakat akan bergerak turun nantinya.

Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin kepada FT News, Kamis (19/9) mengatakan komoditas bawang putih memiliki peluang yang besar untuk turun di saat rupiah menguat dengan tajam. Beberapa komoditas lainnya seperti daging sapi, daging ayam, telur ayam, dipengaruhi secara tidak langsung dengan fluktuasi mata uang rupiah.

“Penguatan rupiah akan lebih banyak menekan biaya produksi peternak seperti bahan baku sapi indukan, obat-obatan, tepung ikan, bungkil kedelai serta sejumlah kebutuhan pangan lainnya,” ujarnya.

Beberapa kebutuhan pokok masyarakat. (Foto: Ist)

Selain itu, penguatan rupiah juga bisa menekan harga pokok produksi pada sejumlah tanaman hortikultura maupun tanaman pangan. Namun, lagi-lagi dampaknya tidak akan langsung dirasakan.

Penguatan rupiah berpeluang menekan biaya produksi dari pupuk yang bahan bakunya impor, pestisida maupun herbisida, serta dalam bentuk tekanan biaya produksi lainnya.

Gunawan Benjamin menuturkan penguatan rupiah akan berpeluang menekan harga kebutuhan makanan dan minuman dalam kemasan. Meskipun penguatan rupiah tidak akan instan merubah harga, namun penguatan rupiah yang berpeluang terjadi dalam kurun waktu setidaknya enam bulan, berpeluang menekan sejumlah kebutuhan makanan dan minuman.

“Penguatan rupiah yang terjadi belakangan ini akan menjadi kabar positif bagi kemungkinan harga bahan kebutuhan pokok yang lebih terjangkau. Namun bukan berarti penguatan rupiah sama sekali membuat harga kebutuhan pangan pokok tidak akan naik” jelasnya.

BACA JUGA:   Kendalikan Inflasi Akibat Lonjakan Harga Bahan Pokok, Pemkab Lebak Lakukan Ini

Karena sisi produksi tetap berfluktuasi, yang dipicu oleh memburuknya faktor cuaca dan harga di tingkat petani yang bisa saja membuat petani atau peternak enggan menambah indukan atau memperluas tanaman pangannya.

Artikel Terkait