Orangtua Wajib Tahu, Begini Cara Melindungi Anak dari Kekerasan Bully-Seksual

FT News – Kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan, Jumat (20/9/2024).

Seperti yang terjadi di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), seorang anak berinisial NKS (18) tewas menjadi korban kekerasan seksual.

Gadis penjual gorengan menjadi korban pembunuhan oleh pelaku bernama Indra Septiarman (26) yang kini telah ditahan polisi.

Baru saja kasus ini terungkap, pada Kamis (19/9/2024) kemarin, publik kembali kaget atas kasus pembunuhan sadis terhadap anak kecil berinisial APH (5) di Pantai Muhara, Kabupaten Lebak, Banten.

Maraknya kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia, mesti membuat para orangtua lebih memahami perlindungan anak.

Melindungi anak dari kekerasan seksual adalah tanggung jawab penting bagi orang tua dan masyarakat.

Jenis-jenis Kekerasan Terhadap Anak

Kekerasan terhadap anak dapat dikategorikan dalam beberapa jenis, masing-masing dengan karakteristik dan dampak yang berbeda. Berikut adalah jenis-jenis kekerasan tersebut:

1. Kekerasan Fisik: Tindakan yang menyebabkan luka atau cedera pada anak, seperti memukul, menendang, atau mengancam dengan senjata.

2. Kekerasan Seksual: Termasuk segala bentuk aktivitas seksual yang melibatkan anak, baik secara kontak maupun non-kontak. Contohnya adalah pemaksaan untuk berhubungan seksual atau eksploitasi seksual.

3. Kekerasan Psikis: Merupakan tindakan yang merusak kesehatan mental anak, seperti penghinaan, perundungan (bullying), dan perilaku intimidasi. Ini dapat menyebabkan anak merasa tidak aman dan menurunkan harga diri mereka.

Ilustrasi bully. Ist

4. Penelantaran: Kegagalan orang tua atau pengasuh dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, baik dari segi fisik maupun emosional, yang dapat mengakibatkan dampak serius pada perkembangan anak.

5. Eksploitasi: Memanfaatkan anak untuk kepentingan ekonomi tanpa memperhatikan kesejahteraan mereka, termasuk dalam bentuk kerja paksa atau perdagangan anak.

Setiap jenis kekerasan ini memiliki dampak jangka panjang yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental anak, dan bahkan mengancam keselamatan nyawa.

Langkah Melindungi Anak

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi anak-anak dari risiko kekerasan:

1. Perhatian Ekstra

Di tengah kondisi maraknya kekerasan terhadap anak, perhatian ekstra menjadi hal yang wajib bagi orangtua. Misalnya, jangan sampai membiarkan anak pergi ke luar rumah tanpa sepengetahuan orangtua.

Adanya perhatian orangtua penting untuk pencegahan terjadinya kekerasan terhadap anak.

2. Pendidikan Seksual Sejak Dini

Memberikan pendidikan seksual yang tepat sejak usia dini sangat penting. Anak-anak perlu diajarkan tentang tubuh mereka, termasuk nama-nama bagian tubuh dan batasan-batasan yang harus dihormati. Ini membantu mereka memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap tubuh mereka sendiri.

BACA JUGA:   Film Kartun Diduga Berbau LGBT, Dampingi Anak saat Menonton

3. Komunikasi Terbuka

Dorong anak untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka. Buatlah suasana yang nyaman agar anak merasa aman untuk berbagi jika mereka mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan.

4. Membangun Kepercayaan Diri Anak

Ajak anak untuk terlibat dalam kegiatan positif yang dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka. Kegiatan ini bisa berupa olahraga, seni, atau hobi lainnya.

5. Mengajari Anak Mengenali Bahaya

Ajarkan anak bagaimana mengenali situasi berbahaya dan cara melindungi diri mereka. Ini termasuk mengenali perilaku orang dewasa yang tidak pantas dan memberikan mereka strategi untuk melarikan diri atau meminta bantuan.

Ilustrasi kekerasan (Foto: Istimewa)
6. Pengawasan Lingkungan

Orang tua perlu aktif dalam memantau lingkungan sosial anak, termasuk teman-teman dan tempat bermain. Kenali orang-orang di sekitar anak dan pastikan bahwa mereka berada dalam lingkungan yang aman.

7. Membatasi Interaksi dengan Orang Asing

Ajarkan anak untuk tidak berbicara atau menerima tawaran dari orang asing, serta pentingnya memberi tahu orang dewasa tepercaya jika ada yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

8. Dukungan Emosional dan Psikologis

Berikan dukungan emosional kepada anak sehingga mereka merasa dicintai dan dihargai. Anak yang merasa aman secara emosional lebih mungkin untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi.

9. Ajari Anak tentang Bullying

Berikan pemahaman kepada anak mengenai apa itu bullying, termasuk jenis-jenisnya, seperti fisik, verbal, dan sosial. Ini membantu anak mengenali situasi bullying ketika itu terjadi.

Bantu anak untuk berani berkata “tidak” ketika menghadapi situasi yang tidak nyaman. Latih mereka untuk bersikap asertif dan percaya diri.

Sebaliknya, ingatkan anak untuk tidak melakukan bullying kepada orang lain.

10. Konsultasi Profesional
Jika ada kekhawatiran tentang perilaku atau kesehatan mental anak, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor.

11. Ajak Masyarakat Peduli

Masyarakat juga perlu terlibat dalam pendidikan tentang perlindungan anak dan pencegahan kekerasan seksual. Program-program komunitas dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang isu ini.

Dorong masyarakat untuk melaporkan setiap kasus kekerasan seksual kepada pihak berwenang agar tindakan cepat dapat diambil untuk melindungi korban dan mencegah pelaku beraksi lagi.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak dan mengurangi risiko kekerasan.

 

Artikel Terkait

Salim Nauderer Ngaku Selingkuh, Rachel Vennya Diteror Ayah Azizah Salsha?

Ahmad Ramzy, mantan kuasa hukum Salim Nauderer memastikan kalau...

Dibongkar Nikita Mirzani, Vadel Badjideh Ternyata Baru Bebas dari Penjara

Nikita Mirzani serius akan menjebloskan Vadel Badjideh, kekasih putrinya,...

Mengenal Marga Badjideh, Apa Benar Keturunan Nabi Muhammad SAW?

FT News - Nikita Mirzani bersikap tegas dengan membawa...