FT News – Pandemi COVID-19 atau Corona jadi fase tergelap yang harus dihadapi umat manusia di seluruh dunia di abad ke-21. Setidaknya dari data WHO, ada 3 juta orang meninggal dunia akibat pandemi COVID-19.
Namun sampai saat ini masih menjadi misteri soal asal usul kemunculan virus yang sangat mematikan tersebut. Publik selama ini mengetahui ada dugaan bahwa virus berasal dari pasar ikan di Wuhan, Cina.
Namun ada teori konspirasi lain yang harus diuji kebenarannya bahwa virus Corona diduga akibat kebocoran sebuah laboratorium di Institut Virologi Wuhan, dan ada teori yang mengatakan virus itu sengaja dibocorkan.
Namun penelitian dari sejumlah ilmuwan dari Universitas Sydney mengungkap fata baru. Melansir dari laporan Mail Online, melalui analisis genetik, para ilmuwan mengindentifikasi berbagai hewan liar di pasar makanan laut Huanan di Wuhan yang diduga sebagai tempat awal virus ini tercipta.
Hewan kelelawar dianggap menjadi hewan pembawa asli virus SARS-CoV-2, namun peneliti meyakini bahwa penyebaran virus ini lebih mungkin akibat adanya hewan liar terinfeksi yang dibawa ke pasar, yang kemudian memicu wabah mematikan.
Para peneliti ini kemudian menganalisis kembali data 800 sampel yang dikumpulkan dari pasar makanan laut itu dan mempelajari genom virus di kasus Covid-19 yang pertama.
Dari hasil penelitian sementara para ilmuwan itu disebutkan adanya tanda-tanda berbagai hewan liar yang diperjualbelikan di pasar itu menjadi inang pembawa virus, hewan-hewan itu diantaranya, musang palem, tikus bambu hingga anjing rakun.
“Hasil ini tunjukkan tanda, tapi belum bisa membuktikan secara pasti bahwa hewan-hewan terinfeksi. Namun sangat mungkin virus SARS CoV 2 ini muncul di pasar hewan hidup,” kata Ed Holmes salah satu peneliti.