Disebut Tak Inklusif, Ridwan Kamil Ingin Adil ke Semua Agama

FTNews – Calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil mengklarifikasi program magrib mengaji yang disebut tidak inklusif pada semua agama.

Program magrib mengaji ini bertujuan mengumpulkan anak-anak untuk membaca Alquran di masjid dari setelah magrib hingga isya.

Politikus Golkar mengaku ini dirinya tidak hanya berfokus pada satu agama, melainkan berusaha adil merangkul semua umat.

Calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Senin (7/10). FTNews/Muhamad Nur Alfiyan

“Saya sampaikan satu hal. Jakarta adalah representasi Indonesia. Indonesia adalah pancasila. Maka, setiap pemimpin harus menjunjung tinggi Pancasila dan nilai tertinggi kepemimpinan adalah adil, untuk semi golongan. Program-program semuanya harus merata ke semua golongan,” jelasnya kepada wartawan di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Senin (7/10).

“Bahwa landasan berfikir pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) pasti dasarnya hanya satu yang namanya pancasila,” imbuhnya.

Program magrib mengaji pertama kali diinisiasi oleh mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, Ridwan Kamil mengaku hanya ingin melanjutkan dan berinovasi.

“Cuma akan dilanjutkan supaya golongan agama lain–yang setara pengkajian–kita bantu apa kasih fasilitasi juga,” tegas mantan gubernur Jawa Barat ini.

Calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Senin (7/10). FTNews/Muhamad Nur Alfiyan

Misalnya, apabila pemuka agama lain ingin mengunjungi tempat suci untuk beribadah, pasangan Rido akan fasilitasi.

“Nanti yang petugas gereja ingin ke Vatikan, kita fasilitasi dengan sebuah cara. Agama lain ingin ke tempat suci lain kita fasilitasi. Itulah rasa adil kami yang harus dipahami,” ucapnya.

Mantan walikota Bandung ini pun meminta warga Jakarta untuk tidak langsung percaya dengan ujaran negatif yang beredar, apalagi soal program magrib mengaji. Agar, kontestasi Pilkada Jakarta ini dapat berjalan lancar.

“Untuk warga jakarta, jangan termakan oleh komentar atau hal-hal yang memecah belah keharmonisan kita di musim pemilu yang penuh dengan kecurigaan,” tutupnya.

Artikel Terkait