FT News – Tiap pasangan suami istri biasanya punya panggilan sayang tersendiri. Hal ini juga yang dimiliki antara pasangan Pramono Anung dengan sang istri, Endang Nugrahani.
Pada video di akun Tiktok Pramono Anung, Endang punya panggilan sayang untuk calon gubernur DKI Jakarta itu. Uniknya panggilan sayang Endang kepada Pramono beda pada umumnya.
Jika pada umumnya, pasangan suami istri memanggil pasangan dengan sebutan ‘beib’ atau ‘sayang’, Endang punya panggilan khusus tersendiri yakni ‘Jidi’
“Jidi, kemarin pas di panggung itu lho,” kata Endang kepada Pramono membahas penampilan sang suami di debat pertama Pilkada Jakarta 2024.
@pramonoanungw Diomelin.. 😅 Padahal kan selalu mencatat itu habit yang baik ya? #jakartamenyala #pramonoanung
Di video itu, Endang bertanya kepada Pramono yang dalam debat Pilkada Jakarta 2024 tampak membawa catatan kecil.
Pramono lantas menjawab bahwa mungkin orang yang menonton bahwa ia membawa contekan. “Pasti dipikir ngerepek (nyontek) kali,” jawab pasangan Rano Karno itu.
“Memang kan jadi kebiasaan jidi untuk semua yang menyangkut orang ngomong poin-poin utamanya kan dicatet,” jelas Pramono.
Sementara Pramono Anung memanggil sang istri dengan sebutaan ‘mom’. “Kan mom tahu, ini Jidi lakuin sejak dari dulu,” sambung Pramono Anung.
Mendapat penjelasan dari Pramono Anung, sang istri di video itu sempat garuk-garuk kening. Meski begitu, ia paham dengan kebiasaan sang suami.
Pada debat perdana Pilkada DKI Jakarta 2024, Pramono Anung kedepatan membawa catatan kecil.
Catatan kecil yang dibawa Pramono ini pun dianggap sebagai contekan. Menyikapi tudingan ini, Pramono usai debat mengatakan bahwa catatan kecil itu bukan contekan.
Pramono Anung menjelaskan bahwa selama ini jika ia turun ke masyarakat akan selalu mencatat semua keluhan warga. Bahasanya kata Pramono ialah belanja masalah.
“Kalau saya turun ke lapangan, belanja masalah, juga saya catat. Karena saya sudah terlalu lama bekerja menyiapkan dapur sejak zaman Ibu Megawati dan kemudian terakhir ketika presidennya Pak Jokowi,” kata Pramono saat konpres usai debat Pilkada Jakarta 2024.
Pramono menambahkan catatan itu berisi hal-hal penting dan sejmlah data lainnya yang bisa ia hafal.
“Dari catatan ini, kalau saya sekarang misalnya ditanya berapa jumlah halte saya langsung hafal. Ada 242. Jumlah panjang jalan juga saya hafal,” kata Pramono.
