Februari Disebut Puncak Penyebaran Omicron, RSDC Wisma Atlet Bersiap

Forumterkininews.id, Jakarta – Pemerintah memprediksi puncak kasus varian Omicron di tanah air terjadi pertengahan Februari hingga awal Maret 2022. Hal ini disampaikan Menkes usai Rapat Terbatas, Minggu (16/1).

Hal ini membuat pemerintah Indonesia bersiap. Persiapan tersebut meliputi penambahan ruang rawat, kemudian stok obat-obatan hingga tenaga kesehatan. Terakhir, jumlah pasien rawat inap di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet mencapai 2.535 orang. per Senin (17/1).

Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel dr Mintoro Sumego mengatakan berbagai upaya dilakukan pihaknya hadapi lonjakan kasus Covid-19 seiring meluasnya penularan varian Omicron.

Mintoro mengatakan RSDC Wisma Atlet telah menyiapkan satu tower tambahan yang akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien.

“Kami telah siapkan tower 7 yang saat ini kita sterilkan. Tadinya tower 7 ini untuk karantina, sekarang disiagakan,” kata Mintoro.

Namun, berdasarkan keterangan terbaru, Senin (17/1), tower 7 telah digunakan untuk keperluan ruang isolasi. Dengan begitu, tower isolasi yang telah digunakan berjumlah tiga tower, yaitu tower 5, 6, dan 7. Saat ini ketersediaan ruangan isolasi telah mencapai 43 persen.

“Masih ada kapasitas ruangan yang tidak terisi. Kita di sini ada total 5.939 tempat tidur,” ujar Mintoro.

Selain satu tower tambahan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, RSDC Wisma Atlet juga memastikan persediaan obat-obatan, alat kesehatan, dan oksigen untuk pasien aman. Mintoro memastikan pasokan medis untuk pasien cukup untuk 3 sampai 4 bulan ke depan.

Persediaan oksigen merupakan hal yang vital bagi pengidap Covid-19. Sebab, pasien Covid-19 kerap mengalami penurunan saturasi oksigen dan membuatnya kesulitan mendapatkan cukup oksigen alami.

Mintoro mengatakan pihak RSDC Wisma Atlet juga menambah jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas.

BACA JUGA:   PN Jaksel Terbitkan Surat Tidak Pernah Dipidana Erick Thohir, Syarat Daftar Cawapres

“Kami ada penambahan relawan dari Kementerian Kesehatan sekitar 120 (orang),” kata Mintoro. Menurut dia, 120 orang tersebut telah lolos tahap rekrutmen. Sehingga mereka dapat langsung bekerja dan memberikan pelayanan di RSDC Wisma Atlet.

Penambahan Relawan

Hingga Senin (17/1) kemarin, jumlah relawan di RSDC Wisma Atlet terdapat 1.508 relawan. Dari jumlah tersebut terbagi menjadi tenaga medis dan non medis. Jika di waktu yang akan datang terjadi lonjakan kasus Covid-19, kata Mintoro, RSDC Wisma Atlet akan menambah tenaga kesehatan dan relawan.

“Sesuai arahan, kami akan siapkan personel, ada dokter, perawat, tenaga medis, dan non-medis,” ungkapnya.

Menanggapi perkiraan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet yang terus meningkat, Mintoro menyebut jajarannya selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. “Kita selalu siap hadapi kemungkinan buruk,” ujarnya.

Mintoro mengimbau masyarakat tetap waspada dan selalu patuhi peraturan terkait protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

“Covid-19 belum selesai, masyarakat sebagai garda terdepan jangan panik tapi tetap waspada. Jangan hindari karantina,” tutup Mintoro.

Artikel Terkait