Forumterkininews.id, Tonga – Pesawat bantuan asing pertama tiba di Tonga pada Kamis (20/1). Pesawat milik Selandia Baru itu membawa air dan pasokan yang sangat dibutuhkan untuk negara Pasifik itu.
Selandia Baru mengatakan, pesawat militernya mendarat di bandara utama Tonga setelah para pekerja membersihkan abu dari landasan. Saat ini, pesawat dan kapal lain yang dikirim oleh Selandia Baru dan Australia sedang dalam perjalanan.
Letusan gunung berapi bawah laut dan gelombang tsunami Sabtu lalu menyebabkan abu vulkanik menyelimuti pulau-pulau, menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Lapisan abu tebal juga menutupi landasan pacu bandara di ibu kota Nuku’alofa yang mengganggu pendaratan pesawat.
Setidaknya tiga orang meninggal dan jalur komunikasi lumpuh. Kelumpuhan komunikasi baru bisa diatasi setelah lima hari. Melansir BBC, berhari-hari tim penyelamat dan ratusan sukarelawan bekerja mati-matian membersihkan landasan menggunakan gerobak dorong dan sekop. Dimana oleh komandan pasukan gabungan Selandia Baru Laksamana Muda Jim Gilmour disebut sebagai “upaya luar biasa”.
Gilmour mengatakan kepada wartawan, bahwa pesawat C-130 Hercules mereka mendarat di Tonga tepat pukul 16:00 waktu setempat. Pesawat itu penuh dengan wadah air, tenda tinggal sementara, generator listrik, peralatan kebersihan, dan peralatan komunikasi.
“Pesawat diperkirakan akan berada di darat 90 menit sebelum kembali ke Selandia Baru,” kata Menteri Pertahanan Selandia Baru Peeni Henare.
Laksamana Muda Gilmour mengatakan protokol Covid tanpa kontak dijalankan dengan ketat. Dia menambahkan, prosedur penyaluran bantuan mencakup kepastian awak pesawatnya tidak melakukan kontak dengan siapa pun di darat. Dan setiap orang mengenakan alat pelindung diri (APD).
“Kami sangat menghormati bahwa hal terakhir yang dibutuhkan Tonga sekarang adalah wabah Covid di atas bencana ini,” tambahnya.
Ledakan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai terasa hingga ke Amerika Serikat. Di Peru, dua orang tenggelam dalam gelombang tinggi yang tidak normal sementara pantai di dekat ibu kota Lima ditutup setelah tumpahan minyak.
