Forumterkininews.id, Moskow- Sebuah pidato penuh emosional disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah memanasnya konflik “Negara Beruang Merah” itu dengan Ukraina.
Dalam pidatonya, Senin (21/2), Putin mengklaim seluruh Ukraina sebagai negara yang diciptakan oleh Rusia, mengakui kemerdekaan dua wilayah yang didukung Rusia di Ukraina timur dan mengancam pemerintah Ukraina bahwa pertumpahan darah dapat terjadi.
Pidato Putin dimulai dengan pembacaan ekstensif dari keluhan historisnya, dimulai dengan klaim bahwa Ukraina berutang kenegaraan kepada Uni Soviet.
“Ukraina modern sepenuhnya dan seluruhnya diciptakan oleh Rusia, Bolshevik, Rusia Komunis tepatnya,†kata Putin seperti dikutip IndianExpress.
Usai pidato tersebut, televisi pemerintah menayangkan Putin yang tengah menandatangani dekrit untuk mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.
Putin juga menandatangani perjanjian persahabatan dan bantuan timbal balik yang meningkatkan kemungkinan bahwa Rusia dapat memindahkan beberapa kekuatan yang telah dibangunnya di sekitar perbatasan Ukraina ke wilayah tersebut.
Baca Juga: Putin Sebut Tak Ingin Perang, Tapi Tuding Ukraina Soal Genosida
Putin memaparkan, kasus yang begitu luas terhadap Ukraina, sehingga ia tampaknya mengambil tindakan lebih dari sekadar mengakui dua republik kecil yang memisahkan diri.
“Mengenai mereka yang menangkap dan memegang kekuasaan di Kyiv, kami menuntut mereka segera menghentikan aksi militer,†ujar Putin.
“Jika tidak, tanggung jawab penuh atas kemungkinan berlanjutnya pertumpahan darah dan sepenuhnya pada hati nurani rezim yang memerintah wilayah Ukraina,†tandasnya.
Diketahui, itu adalah ancaman terselubung terhadap pemerintah Presiden Volodymyr Zelenskyy di Ukraina. Yang menyangkal bertanggung jawab atas meningkatnya penembakan di garis depan antara pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia dalam beberapa hari terakhir.
Merespons hal itu, pihak Gedung Putih AS menanggapi dengan mengatakan bahwa Presiden Joe Biden akan mulai menjatuhkan sanksi ekonomi terbatas pada dua wilayah separatis.
Para pemimpin Uni Eropa juga mengutuk langkah Putin dan mengatakan mereka akan menjatuhkan sanksi kepada mereka yang terlibat.
