Forumterkininews.id, Jakarta – Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan besar menghadiri KTT G20 yang digelar di Indonesia November mendatang. Hal itu disampaikan Duta Besar Rusia di Indonesia Lyudmila Vorobieva. Ia menyebut, Putin kemungkinan akan hadir meski saat ini tengah terlibat konflik perang dengan Ukraina.
“Tergantung situasi. Termasuk situasi Covid-19. Namun sejauh ini niatnya akan hadir,” ujar Lyudmila saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Rabu (23/3).
Walau berhembus kabar pengusiran Rusia dari event G20 tahun ini, Lyudmila tegas menyebut bahwa forum tersebut digelar untuk membahas masalah ekonomi. Bukan persoalan yang saat ini tengah bergulir antara Rusia dan Ukraina.
“Tentu saja pengusiran Rusia dari forum semacam ini tidak akan membantu menyelesaikan masalah ekonomi ini. Sebaliknya, tanpa Rusia akan sulit untuk melakukannya,” tandasnya.
Ia juga berharap, Indonesia sebagai tuan rumah tidak akan goyah oleh pengaruh Barat dan tetap mempertahankan kekonsistenannya.
“Kami sangat berharap pemerintah Indonesia tidak menyerah pada tekanan mengerikan yang diterapkan tidak hanya ke Indonesia tetapi juga banyak negara lain di dunia oleh Barat,†katanya lagi.
Sejarah G 20
G20 dimulai tahun 1999 sebagai pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral. Kemudian berkembang menjadi pertemuan puncak tahunan yang melibatkan kepala negara dan kepala pemerintahan.
Selain itu, pertemuan sherpa (yang bertugas melakukan negosiasi dan membangun konsensus di antara para pemimpin), kelompok kerja, dan acara khusus juga diselenggarakan sepanjang tahun.
Anggota G20 saat ini adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Pemerintah menerapkan travel bubble bagi para delegasi pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20, yang akan berlangsung di Jakarta mulai 15 Februari 2022.
Untuk tahun 2022 Indonesia sebagai presidensi G20, Indonesia fokus pada tiga pilar utama. Ketiganya yakni Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi Berkelanjutan, dan Transformasi Digital.
