Forumterkininews.id, Jakarta – Rusia dituding PBB jadi penyebab krisis pangan global dan berpotensi membuat kelaparan banyak warga negara eropa. Pasalnya Rusia dan Ukraina merupakan lumbung makanan untuk Eropa.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan, Putin sebagai Presiden Rusia merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas terjadinya perang di Kawasan Ukraina. Sehingga berdampak pada menurunnya stok pangan di Kawasan Eropa. Hal ini menurutnya tidak akan terjadi jika tidak ada perang.
“Putin yang memulai perang dan membuat stok pangan menipis. Hanya dia yang bisa menghentikan krisis pangan di Eropa,†ujar Sherman melansir AFP.
Sementara itu Duta Besar Prancis untuk PBB, Nicolas de Riviere menguatkan pernyataan Wendy Sherman. Menurut Riviere, krisis pangang di Eropa akan berdampak terhadap stabilitas pangan di negara-negara berkembang. Bahkan menurut Riviere, dampak negative dari krisis pangan akan sangat dirasakan masyarakat yang tinggal di negara berkembang.
Rusia: Krisis Pangan karena Sanksi PBB dan Negara Barat
Duta Besar Moskow untuk PBB Vassily Nebenzia membantah jika Negaranya dituding sebagai penyebaba terjadinya krisis pangan di Eropa. Nebenzia malah menuding PBB dan sekutunya akar penyebab masalah ini. Sanksi PBB dan Amerika terhadap Rusia membuat proses distribusi makanan terhenti.
Menurutnya, saat ini Rusia tidak bisa bertransaksi dengan negara manapun karena sanksi dari PBB. Maka dari itu, menurutnya penyebab krisis pangan di Eropa bukan Rusia, tapi PBB.
Direktur Program Pangan Dunia (WFP), David Beasley, melaporkan Ukraina dan Rusia merupakan dua negara produsen sereal utama. 30 persen ekspor gandum dunia berasal daru Rusia dan Ukraina, kemudian 20 persen jagung, dan 75 persen untuk minyak bunga matahari.
Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Joyce Msuya mengatakan konflik di Ukraina memperburuk keadaan dalam krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Seperti Afghanistan, Yaman, dan di Tanduk Afrika di mana krisis pangan menjadi masalah.
