Forumterkininews.id, Jakarta – Tim penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa anak buah tersangka Dirjen Perdagangan Luar Negeri (PLN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana (IWW). pemeriksaan ini masih terkait kasus dugaan korupsi pembelian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Turunannya pada Januari 2021 sampai Maret 2022.
Anak buah IWW yang diperiksa yakni FA. FA merupakan Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag RI.
“FA diperiksa sebagai saksi terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO). Aksi ini dilakukan pada periode Januari 2021 sampai Maret 2022,” kata Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana dalam keterangannya, Kamis (21/4).
Selain itu, tim penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung memeriksa dua orang pihak swasta sebagai saksi.
“AAA selaku Sales Manager PT Incasi Raya, dan BR selaku Supply Chain Manager PT Synergy Oil Nusantara. Keduanya diperiksa terkait pemberian fasilitas ekspor CPO,” ucap Ketut.
Kata Ketut, pemeriksaan terhadap tiga saksi untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan perkara korupsi izin ekspor CPO.
Sebelumya diketahui, tim penyidik Jampidsus Kejagung menetapkan 4 tersangka dalam perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO).
Salah satu yang ditetapkan tersangka, yakni Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen PLN Kemendag), Indrasari Wisnu Wardhana (IWW).
“Tersangka ditetapkan empat orang. Yang pertama pejabat eselon I pada Kementerian Perdagangan berinisial IWW, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan,” kata Jaksa Agung RI ST Burhanuddin di gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (19/4).
Kemudian tersangka yang kedua, yakni Stanley MA selaku Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Grup, Master Parulian Tumanggor selaku Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia dan, Pierre Togar Sitanggang (PT) selaku General Manager di bagian General Affair PT Musim Mas.
