Tujuh Fakta Penutupan McDonald’s Rusia

Forumterkininews.id, Moskow- Penutupan permanen seluruh gerai restoran cepat saji McDonald’s di Rusia, tentunya mengagetkan banyak pihak. Mundurnya McDonald’s dari negara pimpinan Vladimir Putin itu diketahui salah satunya lantaran invasi Rusia ke Ukraina. Berikut, sederet fakta penutupan McDonald’s di Rusia.

Tutup setelah 32 tahun beroperasi

Restoran pertama McDonald’s di Rusia dibuka di tengah kota Moskow lebih dari tiga dekade lalu. Tepatnya Januari 1990. Tidak lama setelah runtuhnya Tembok Berlin dan sebelum bubarnya Uni Soviet. Banyak orang saat itu melihat ini sebagai simbol mencairnya ketegangan Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet.

850 restoran ditutup secara permanen

Seperti yang diungkapkan Statista.com, total gerai McDonald’s yang ada di Rusia adalah 850. Dimana semua ditutup secara permanen per 16 Mei 2022 setelah sebelumnya hanya ditutup sementara pada Maret lalu.

Sebelum memutuskan menutup seluruh gerai secara permanen, perusahaan sempat hanya menutup sejumlah gerai di Moskow saat awal- awal invasi Rusia ke Ukraina. Bersama mereka ada juga Starbucks dan Coca Cola yang menutup sementara gerainya.

Gaji 62.000 karyawan akan tetap dibayarkan

Menyusul penutupannya, raksasa restoran cepat saji itu mengatakan akan terus membayarkan hak  62.000 karyawannya di Rusia.

Resto tak sepenuhnya milik perusahaan

Penting untuk dicatat bahwa meskipun McDonald’s memiliki 850 toko di Rusia, tidak semua gerai dimiliki perusahaan. Beberapa gerai merupakan waralaba milik masyarakat lokal yang beroperasi secara mandiri. Namun menurut data Forbes, pada saat yang sama McDonald’s memiliki sekitar 84 persen dari 850 restorannya di Rusia,

Resto akan dijual ke warga lokal

McDonald’s berencana menjual bisnisnya, yang mencakup 850 restoran, beberapa dijalankan oleh pewaralaba, kepada pembeli lokal. Setelah dijual, berarti pemilik baru  tidak akan lagi menggunakan nama, logo, atau merek McDonald’s. 

BACA JUGA:   Gocekan Syiar di Antara Gol Tenar
Derasnya Kecaman atas Operasional McDonald’s

Keputusan McDonald muncul setelah perusahaan itu mendapat kecaman karena beroperasi di Rusia di tengah konflik yang sedang berlangsung di negara itu dengan Ukraina.

“Krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang di Ukraina, dan lingkungan operasi yang tidak terduga, telah membuat McDonald’s menyimpulkan bahwa kepemilikan bisnis yang berkelanjutan di Rusia tidak lagi dapat dipertahankan, juga tidak konsisten dengan nilai-nilai McDonald’s,” kata CEO McDonald’s Chris Kempczinski dikutip RFE/RL.

Komitmen terhadap Komunitas Global

Dalam pernyataannya, Kempczinski membahas kesulitan yang dihadapi perusahaan ketika membuat keputusan untuk menutup gerai di Rusia, dengan mengatakan bahwa McDonald’s merasakan dedikasi dan loyalitas kepada puluhan ribu karyawan dan ratusan pemasok Rusia.

“Namun, kami memiliki komitmen terhadap komunitas global kami dan harus tetap teguh pada nilai-nilai kami. Dan komitmen kami terhadap nilai-nilai kami berarti bahwa kami tidak dapat lagi mempertahankan lengkungan yang bersinar di sana,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Sah! Gamers Cantik Listy Chan Mualaf

Nama Listy Chan, gamers cantik yang sempat populer di...

Duo Anggrek Comeback Lewat Mekar: Lebih Fresh

Penghujung tahun 2024, Duo Anggrek yang diawaki Devay dan...

Salim Nauderer Ngaku Selingkuh, Rachel Vennya Diteror Ayah Azizah Salsha?

Ahmad Ramzy, mantan kuasa hukum Salim Nauderer memastikan kalau...

Naik Peringkat ke Posisi 129 FIFA , Timnas Indonesia Salip Malaysia

FT News - Tim Nasional (Timnas) Indonesia bertengger di...