M Lutfi Dicopot Sebagai Mendag, Imbas Kasus Ekspor Minyak Goreng?

Forumterkininews.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo merombak Kabinet Indonesia Maju. Ada dua menteri baru dan tiga wakil menteri yang dilantik, Rabu (15/6).

Reshuffle Kabinet mencopot jabatan Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) RI dan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil.

Posisi Mendag dijabat Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan. Kemudian Menteri ATR dijabat oleh eks Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto.

Muhammad Lutfi di reshuffle diduga ada hubungannya dengan masalah minyak goreng. Juga dan terkait perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Turunannya, termasuk minyak goreng pada Januari 2021 sampai Maret 2022.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa pertimbangan reshuffle kabinet bukan semata persoalan minyak goreng. Akan tetapi ada hal lain. Namun Promono tidak menjelaskan secara detail permasalahan kasus ekspor minyak goreng.

“Untuk membuat kabinet bekerja lebih lincah. Karena bukan hanya urusan Kemendag, soal pangan, inflasi sudah jadi persoalan dunia,” kata Pramono saat dicegat wartawan disela-sela pelantikan menteri dan Wamen baru, di Komplek Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Menurutnya, reshuffle kabinet telah melalui pemikiran panjang dan matang. Bukan hanya soal harga minyak goreng dan perkara korupsi CPO, tapi juga soal lainnya.

“Intinya Bapak presiden memerlukan refresing beberapa menteri dan wakil menteri,” ucap Pramono.

Ia mengatakan, reshuffle kabinet baru dilakukan saat ini karena momentumnya tepat. Mengingat banyak persoalan yang dihadapi bangsa ini.

“Ada 2 menteri dan 3 wamen yang dikukuhkan diharapkan akan memperkuat kabinet yang ada,” tutur Pramono.

Kendati demikian, Pramono menegaskan bahwa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden. Dan Presiden Jokowi memahami betul dengan penunjukan para pembantunya.

BACA JUGA:   Resmi Dilantik Presiden, Budi Arie Gantikan Johnny G Plate sebagai Menkominfo

“Presiden memahami masalah pangan dan energi itu jadi prioritas,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Thomas Djiwandono: Ekonomi 8 Persen Bukan Mimpi

FT News – Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono mengatakan...

Sri Mulyani: per Agustus 2024 APBN Defisit Rp153,7 Triliun

FT News – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani melaporkan...

Menko Polhukam: Presiden Sudah Perintahkan Bentuk Angkatan Siber TNI

FT News – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan...

Prabowo Subianto Dipercaya Bisa Bawa Indonesia Jadi Negara Maju

FT News - Mensos Saifullah Yusuf menyampaikan penilian terhadap...