Direktur Eksekutif Indonesian Iron Diperiksa Kejagung Terkait Korupsi Impor Baja

Forumterkininews.id, Jakarta – Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa Direktur Eksekutif Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) Widodo Setiadharmaji sebagai saksi perkara korupsi impor besi atau baja perideo 2016- 2021.

“WS selaku Direktur Eksekutif Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA), diperiksa terkait dampak dari lonjakan importasi besi, baja paduan,” kata Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/6).

Selain itu, penyidik juga memeriksa empat saksi lainnya. Ke empatnya yakni Fedaus, Direktur PT Gunung Raja Paksi, Tbk, Tuti Rachmawati (TR), Manager Corporate Regulatory Affair PT Krakatau Steel. Kemudian Ilham Arief Gautama (IAG) Senior Specialist Corporate Regulatory Affairs PT. Krakatau Steel.

“Ketiganya diperiksa terkait dampak dari lonjakan importasi besi, baja paduan,” ujarnya.

Selanjutnya, tim penyidik tindak pidana khusus Kejagung memeriksa Direktur PT Prasasti Metal Utama (AMU) Andry Haryanto (AH).

“AH selaku Direktur PT AMU diperiksa terkait impor baja yang dilakukan oleh tersangka korporasi PT AMU,” ucap Ketut.

Sejumlah saksi yang diperiksa untuk melengkapi berkas perkara yang menjerat Tersangka TB, T, BHL, dan Tersangka Korporasi PT PMU.

Diketahui, dalam perkara ini, penyidik Jampidsus telah menetapkan 9 tersangka, yakni tiga orang tersangka perorangan dan enam tersangka korporasi.

Dari tiga tersangka perorangan itu, dua di antaranya merupakan tersangka swasta dan satu orang tersangka dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Ketiga tersangka, yakni Tahan Banurea, Analis Muda Perdagangan Impor di Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu) Kementerian Perdagangan. Kemudian Taufiq, manajer PT Meraseti dan pendiri PT Meraseti berinisial BHL atau Budi Hartono Linardi.

Sementara itu, enam tersangka lainnya adalah perusahaan importir, yakni PT Bangun Era Sejahtera, PT Duta Sari Sejahtera, PT Intisumber Baja Sakti, PT Jaya Arya Kemuning, PT Perwira Aditama Sejati, dan PT Prasasti Metal Utama. []

Artikel Terkait