Forumterkininews.id, Jakarta – Tim penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa pejabat Direktorat Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai dalam perkara dugaan korupsi ekspor crude palm oil alias CPO.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana mengatakan, pejabat bea cukai yang diperiksa, yakni VBS, Kepala Sub Direktorat Ekspor pada Direktorat Teknis Kepabenanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Kemudian, tim penyidik memeriksa JP merupakan Direktur PT Bumitama Gunajaya Agro.
“Keduanya diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam CPO dan turunannya pada bulan Januari 2021 sampai dengan Maret 2022,” kata Ketut dalam keterangannya, Jumat (24/6).
Sebelumya, penyidik Kejagung memeriksa mantan Menteri Perdagangan (Mendag), M Lutfi pada Rabu (22/6) kemarin. Pemeriksaan terhadap M Lutfi berlangsung selama 12 jam. Dalam pemeriksaan itu Lutfi menjawab semua pertanyaan penyidik dengan sebenar-benarnya. Dia juga mengatakan kehadiran dirinya memenuhi panggilan penyidik sebagai warga negara yang taat hukum. Namun, Lutfi enggan membeberkan materia pertanyaan yang dilontarkan oleh penyidik.
“Saya tidak akan jawab, karna semua materinya silakan ditanyakan ke penyidik,” ujarnya.
Hingga sejauh ini, penyidik Kejagung telah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Diantaranya anak buah M Lutfi saat menjadi Mendag, Indrasari Wisnu Wardhana (IWW).
Tersangka lain yang telah ditahan penyidik Kejagung, adalah Stanley MA selaku Senior Manager Corporate Affairs PT Pelita Agung Agrindustri/Permata Hijau Group. Kemudian Master Parulian Tumanggor selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia.
Selanjutnya Picare Tagore selaku General Manager PT Musim Mas, dan terakhir Lin Che Wei (LCW) alias Weibinanto Halimjati.
LCW merupakan pendiri dan penasihat kebijakan/analisa pada Independent Research & Advisory Indonesia yang jasanya digunakan Kemendag.
