Forumterkininews.id, Jakarta – Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) mengapresiasi langkah konkret dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan aparat kepolisian yang cukup responsif menanggapi peristiwa yang terjadi di Ibu kota.
Ketua (Asphija) Hana Suryani mengatakan, dirinya enggan menangapi masalah SARA yang dilakukan manajemen Holywings. Dirinya lebih menyoroti kinerja Pemerintah dalam melakukan pengendalian peredaran minuman alkohol di tempat hiburan.
Hana mengatakan, Pemprov DKI terkesan melakukan pembiaran, pasalnya promo-promo minuman beralkohol saat ini cukup masiv dan bar-bar. Seakan tidak ada pengawasan. Parahnya, yang membuat promo merupakan kafe atau restoran. Sehingga usaha bisnisnya hanya menjadi kedok.
Jika izin usaha kafe atau restoran, tentu tidak boleh menjual minuman keras. Hal ini terjadi pada kasus holywings. Dimana tujuh outlet Holywings merupakan restoran. Kebijakannya hanya menjual minuman beralkohol untuk dibawa pulang (Take Away). Tidak untuk minum di tempat. Tapi kenyataannya berbanding terbalik.
Lebih lanjut Hana mengatakan, Holywings sendiri pemain baru yang mengikuti pelaku usaha serupa yang sudah lama berkecimpung dalam dunia penjualan minuman beralkohol.
Kemudian, hal lain yang harus menjadi perhatian Pemprov DKI adalah pengawasan pembangunan Bar. Diantara beberapa syaratnya yakni tidak boleh berdekatan dengan rumah ibadah dan pemukiman warga. “Ini harus menjadi perhatian Pemerintah. Lakukan tindakan terhadap tempat hiburan yang melanggar aturan,” ujarnya.
Terakhir, Hana memastikan, Holywings sendiri tidak masuk dalam asosiasi yang dinaunginya. Untuk itu sepak terjang Holywings sangat vulgar. Namun jika Holywing masuk asosiasi, tentunya akan mendapat pengarahan.
