Jadi Pembicara dalam Forum G7, Jokowi: Indonesia Butuh Investasi 25-30 Miliar Dollar AS

Forumterkininews.id, Berlin – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak negara-negara anggota G7 berinvestasi dalam sektor energi bersih di Indonesia. Mengingat potensi besar yang ada baik di perut bumi, di darat, maupun di permukaan laut.

Presiden Jokowi mendapat kesempatan berbicara di sesi pertama KTT G7 di Elmau, Jerman, Senin (27/6). Dalam kesempatan teresebut mantan Gubernur DKI ini mengatakan bahwa Indonesia dan banyak negara berkembang lainnya menghadapi risiko yang nyata karena perubahan iklim.

“Komitmen dan upaya Indonesia untuk perubahan iklim dan transisi energi sangat jelas,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers yang disiarkan melalui  kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Selasa (28/6).

Presiden Jokowi, kata Menlu, menyampaikan bahwa Indonesia berpotensi menjadi kontributor energi bersih yang besar. Baik itu yang berada di perut bumi, di darat, maupun di permukaan laut.

25-30 Miliar Dollar AS untuk Investasi di Indonesia

Akan tetapi untuk memenuhi potensi tersebut, Indonesia membutuhkan investasi dengan jumlah besar disertai transfer teknologi.

“Presiden juga menyampaikan Indonesia memerlukan investasi besar dan teknologi rendah karbon. Hal ini guna mendukung transisi menuju energi bersih yang cepat dan efektif,” tutur Retno.

Presiden menyampaikan, Indonesia membutuhkan investasi sekira 25-30 miliar dolar AS untuk memuluskan upaya transisi energi delapan tahun ke depan.

Proses transisi energi tersebut juga diyakini dapat dioptimalkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi. Kemudian membuka peluang bisnis, maupun lapangan kerja baru.

“Presiden juga mengajak negara G7 untuk berkontribusi memanfaatkan peluang ini. Terutama investasi di sektor energi bersih di Indonesia. Termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai lithium,” ujar Menlu.

Presiden menutup pernyataannya di forum tersebut dengan meminta dukungan dan kehadiran semua negara G7 dalam KTT G20 di Bali, akhir tahun ini.

BACA JUGA:   Dua Gempa Dahsyat Guncang Filipina Selatan

Selain menghadiri dua sesi KTT G7 sebagai partner countries, Presiden Jokowi juga melakukan sedikitnya sembilan pertemuan bilateral. Diantaranya dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Kemudian dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, dan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.

Artikel Terkait