Boris Johnson Mundur, Rusia: “Badut Dungu” Kena Batunya

Forumterkininews.id, London- Politisi Rusia merayakan mundurnya Boris Johnson sebagai PM Inggris pada Kamis, (7/7). Seraya menyebut pemimpin Inggris itu sebagai “badut dungu” yang akhirnya merasakan akibat karena mempersenjatai Ukraina melawan Rusia.

“Dia tidak menyukai kami, kami juga tidak menyukai dia,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sesaat sebelum Johnson berdiri di Downing Street untuk mengumumkan pengunduran dirinya, dikutip Reuters via Antara.

Kemudian Taipan Rusia Oleg Deripaska mengatakan di Telegram bahwa itu adalah “akhir yang memalukan” untuk “badut bodoh” yang akan dikutuk puluhan ribu nyawa dalam konflik tidak masuk akal di Ukraina ini.

“Badut itu telah pergi,” kata Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah parlemen Rusia.

“Dia adalah salah satu tokoh utama perang melawan Rusia. Para pemimpin Eropa harus memikirkan ke mana arah kebijakan yang diambil.”

Bahkan sebelum Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi 24 Februari, Johnson telah berulang kali mengkritik Putin – menyebutnya sebagai kepala Kremlin yang kejam dan mungkin tidak rasional yang membahayakan dunia dengan ambisi gila.

Johnson Menjadikan Inggris sebagai Pendukung Terbesar Ukraina

Setelah invasi, Johnson menjadikan Inggris sebagai salah satu pendukung Ukraina terbesar di Barat, mengirimkan senjata. Kemudian menjatuhkan beberapa sanksi paling berat dalam sejarah modern terhadap Rusia. Serta mendesak Ukraina mengalahkan angkatan bersenjata Rusia yang kuat.

Dia dua kali melakukan perjalanan ke Kiev untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Maria Zakharova, juru bicara utama di kementerian luar negeri Rusia, mengatakan kejatuhan Johnson adalah gejala kemunduran Barat, yang menurutnya terbelah oleh krisis politik, ideologis dan ekonomi.

“Moral cerita dari pesan ini adalah: jangan berusaha untuk menghancurkan Rusia,” kata Zakharova. “Rusia tidak dapat dihancurkan. Anda hanya mematahkan gigi anda sendiri.”

BACA JUGA:   Empat Orang Termasuk Bayi Mati Beku di Perbatasan AS- Kanada

Dukungan Johnson terhadap Ukraina begitu kuat sehingga dia dikenal sebagai “Borys Johnsoniuk” oleh beberapa orang di Kiev. Dia terkadang mengakhiri pidatonya dengan “Slava Ukraini” – atau “Kemenangan untuk Ukraina”.

Rusia berulang kali menganggapnya sebagai badut yang kurang siap yang mencoba bertarung jauh melampaui kemampuan Inggris yang sebenarnya. Kemudian Zakharova dengan nada gembira menggambarkan Johnson sebagai penulis mengenai kejatuhannya sendiri.

“Boris Johnson terkena bumerang yang diluncurkan dirinya sendiri. Rekan-rekan seperjuangannya telah meninggalkannya.”

Artikel Terkait