Forumterkininews.id, Jakarta - Aksi saling tembak Bharada E dengan Brigadir J karena menyita perhatian publik. Hal ini juga ditanggapi Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Poengky Indarti.
“Kami berpendapat, korban kekerasan seksual dan orang yang melindungi korban kekerasan seksual harus dilindungi,” kata Indarty, saat dikonfirmasi ANTARA melalui pesan instan di Jakarta, Selasa (12/7).
Menurut dia, kasus pelecehan masuk dalam kategori kekerasan seksual. Hal ini dapat menyerang perempuan di mana saja, kapan saja, dapat menimpa perempuan siapa saja.
“Dan tindakan keji tersebut dapat dilakukan oleh orang-orang yang kita kenal,” katanya.
Terkait latar belakang insiden itu, Kompolnas mengikuti pernyataan yang disampaikan Karo Penmas Div Humas Polri kepada media. Bahwa setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara, kasus terjadi setelah Brigadir J melakukan pelecehan dan pengancaman dengan cara menodong pistol kepada istri Kadiv Propam Polri.
“Kami menganggap pemicu kasus ini adalah terjadinya pelecehan dan ancaman kekerasan todongan pistol oleh Brigadir J kepada istri Kadiv Propam selaku korban. Kemudian diikuti dengan serangan Brigadir J kepada Bharada E yang berupaya menyelamatkan korban,” ujar Indarti.
Ia berharap dari kasus ini masyarakat sabar menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Propam dan Polres Jakarta Selatan.
“Kami mendukung pemeriksaan yang profesional, transparan dan akuntabel dalam kasus ini,” ujar dia.
Peristiwa baku tembak kedua polisi itu, Brigadir J dan Bharada E, terjadi Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB. Adapun lokasi penembakan di kediaman Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga Nomor 46, Pancoran, Jakarta Selatan.
