Luka-luka di Tubuh Brigadir J Kuatkan Dugaan Pembunuhan Berencana

Forumterkininews.id, Jakarta – Tim kuasa hukum keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, menyebutkan berdasarkan adanya temuan sejumlah luka pada jasad atau tubuh mantan supir pribadi istri Kadiv Propam Polri itu, telah menguatkan banyaknya kejanggalan dalam insiden baku tembak sesama anggota polisi di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baku tembak itu melibatkan Brigadir J dengan rekannya Bharada E di rumah dinas Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, Irjen Ferdy Sambo. Akibat kejadian itu Brigadir J meninggal dunia.

Berdasarkan temuan tim kuasa hukum bahwa sejumlah luka di tubuh Brigadir J itu terletak di kaki, tangan dan tubuhnya.

Kemudian luka di jari, bagian bahu hingga kaki yang disebabkan akibat tembakan timah panas dan sayatan di wajahnya.

“Jadi dengan banyaknya luka, maka kami sangat yakin ini pembunuhan berencana,” kata kuasa hukum keluarga Brigadir J, Komaruddin Simanjuntak di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (18/7).

Namun, kata dia, penjelasan pihak Mabes Polri soal baku tembak dianggapnya tidak transparan, karena tidak sesuai fakta yang sebenarnya.

Menurutnya, polisi mengatakan, Brigadir J memberondong tujuh tembakan, dibalas Bharada E dengan lima tembakan.

Berdasarkan pernyataan Polri, kata dia, bahwa di tubuh Brigadir J terdapat tujuh luka di badannya akibat tembakan timah panas.

“Kenapa pembunuhan berencana ? karena begini, penjelasan dari Karo Penmas Polri adalah tembak menembak atau satu orang dengan menembak tujuh peluru, yang menembakinya adalah sniper tapi tidak kena,” ujar Komaruddin.

“Tetapi yang tembak balik yang dari Bharada E, tembakannya lima kali yang menghasilkan tujuh lubang ini ajaib, harus diperiksa ini senjata apa ini,” sambungnya.

Bahkan, lanjut Kamaruddin, Polri juga tidak menjelaskan secara detail mengenai luka sayatan di tubuhnya, dan luka memar, yang diduga dari proyektil peluru senjata api laras panjang.

BACA JUGA:   Aset Tersangka TPPU PT Taspen Life Mulai Dilacak

“Kemudian kami temukan ini rahang (luka), pundaknya itu tidak kokoh lagi beda dengan yang sebelah kiri engselnya sudah berpindah,” ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak dilakukan autopsi ulang secara transparan. Sehingga mengetahui penyebab meninggalnya ajudan Kadiv Propam Polri dan istri Irjen Ferdy Sambo.

“Kami meminta visum et repertum ulang dan autopsi ulang, untuk mengetahui sebab-sebab kematian daripada mendiang (Brigadir J),” imbuhnya.

Sebelumnya diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim khusus, dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, beranggotakan Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.

Selain itu, Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri, Asisten SDM Polri Irjen Wahyu Widada. Bahkan, Kapolri juga sudah berkoordinasi dengan pengawas eksternal, Kompolnas dan Komnas HAM.

Artikel Terkait