Forumterkininews.id, Jakarta – Sedikitnya 17 tersangka terorisme ditangkap Densus 88 Anti Teror Polri di tiga Provinsi. Ketiganya yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Riau. Terkait hal ini Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) mengapresiasi Densus 88 Anti Teror Polri. Karena kinerjanya efektif dalam mencegah aksi terorisme di Indonesia dengan mengedepankan pendekatan lunak (soft power).
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan, mengatakan, pihaknya mengapresiasi kerja keras seluruh jajaran Densus 88 Anti Teror Polri yang tidak pernah diam.
“Mereka siang malam menjaga negeri ini dari berbagai aksi teror,”
Lebih lanjut ia mengatakan kinerja Densus 88 Anti Teror Polri cukup efektif mencegah dan menurunkan aksi terorisme di Indonesia. Karena kini mengedepankan pendekatan lunak (soft power).
“Dua tahun terakhir, kita melihat penegakan hukum dalam pemberantasan terorisme berbeda jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Pendekatan deradikalisasi yang menjadi program unggulan Densus 88 banyak diapresiasi,” ujarnya.
Sebagai dampak penegakan hukum yang mengedepankan pembinaan kepada masyarakat, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) terjaga baik.
Sebelumnya, para tersangka teroris ditangkap di Aceh sebanyak 13 orang, Sumatera Utara tiga tersangka dan satu tersangka di Riau.
Tersangka yang ditangkap di Sumatera Utara dan Riau belum terindikasi tergabung dengan jaringan yang telah ada, sedangkan para tersangka yang ditangkap di Aceh tergabung dengan jaringan Jamaah Islamiah (JI) dan dua orang dari jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Jakarta, Senin (25/7) mengatakan keterlibatan para tersangka antara lain latihan menembak untuk peperangan, menggalang dana untuk terorisme dan membantu para pelaku bom Polresta Medan pada 2019.
