Tim Dokter Forensik Enggan Jelaskan Sejumlah Luka di Tubuh Brigadir J Karena Penyiksaan dan Penembakan

Tim Dokter Forensik Enggan Jelaskan Sejumlah Luka di Tubuh Brigadir J Karena Penyiksaan dan Penembakan

Tim dokter forensik independen menemukan sejumlah luka pada saat melakukan autopsi ulang terhadap tubuh jenazah Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, pada Rabu (27/7).

Ketua tim dokter forensik independen, Ade Firmansyah Sugiharto mengaku belum mengetahui sejumlah luka tersebut akibat penyiksaan atau tembakan senjata api yang dihempaskan oleh ajudan Irjen Ferdy Sambo. Oleh karenanya, tim dokter forensik akan memeriksa terlebih dahulu di laboratorium RS di Jakarta.

“Kami ketemu beberapa luka. Itu yang kami periksa. Terjadi sebelum atau sesudah kematian (Brigadir J),” kata Ade Firmansyah dalam keterangannya kepada forumterkininews.id, Kamis (28/7).

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia ini mengatakan, luka lain selain bekas tembakan itu terlihat adanya kemerahan pada jenazah.

Namun, Ade Firmansyah selaku ketua tim dokter forensik enggan menyimpulkan penyebab luka dan kemerahan di tubuh jenazah Brigadir J, karena harus diteliti di laboratorium RSCM, Jakarta Pusat.

“Luka yang lain ya adanya kemerahan atau cokelat kehitaman pada jenazah yang sudah membusuk itu harus diteliti. Itu luka betulan atau postmortem discoloration atau pewarnaan,” tuturnya.

“Jadi karena pembusukan, maka darah akan mewarnai jaringan sekitarnya. Dan itu tak mungkin kita periksa secara makroskopik (pengujian yang dilakukan dengan mata telanjang. Harus mikroskopik,” paparnya.

Sejumlah Luka di Tubuh Brigadir J

Selain itu, kata dia, pihak dokter forensik enggan menyebutkan secara detail soal penyebab sejumlah luka di tubuh jenazah Brigadir J itu disebabkan penyiksaan atau hanya bekas tembakan peluru dari senjata api yang digunakan Bharada E.

“Kami saksi ahli, kami tak mengatakan ini disiksa atau penembakan dan lain-lain. Kami melihat mana jenis kekerasan penyebabnya. Jenis kekerasannya, dan di situ lah kami melihat efek kekerasan tersebut pada tubuh manusia. Efek ini yang kita lihat,” tuturnya.

BACA JUGA:   Selesai Diperiksa, Eks Wakil Ketua KPK Dicecar Soal Dugaan Pemerasan ke SYL

Kendati demikian, Ade mengaku bahwa tim dokter forensik dalam melakukan autopsi ulang jenazah Brigadir J tanpa ada intervensi dari tim khusus (Timsus) gabungan dan penyidik Bareskrim Polri.

“Kami Imparsial independen. Tak ada yang menitipkan apapun. Kehadiran Komnas HAM dan Kompolnas, memastikan dan mengawasi pekerjaan kami bahwa kerja kami independen dan Imparsial,” tegasnya.

Sebelumnya diketahui, tim dokter forensik independen melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, Rabu (27/7).

Dalam melakukan autopsi ulang, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, Ade Firmansyah Sugiharto mengaku kesulitan. Karena jasadnya sudah mengalami pembusukan setelah beberapa minggu dikubur.

Meski demikian, kata Ade Firmansyah, kesulitan dalam melakukan autopsi ulang sudah diperkirakan dan diantisipasi sebelumnya. Sebab jasad Brigadir J sudah sekitar tiga Minggu dikubur.

“Autopsi hari ini kita lihat memang sesuai dengan apa yang kami perkirakan sebelumnya, bahwa autopsi pasti memiliki beberapa kesulitan. Pertama tentunya autopsi jenazah sudah diformalin dan sudah mengalami beberapa derajat pembusukan yang memang kita antisipasi akan terjadi,” kata Ade Firmansyah, Rabu (27/7).

Artikel Terkait

Oknum Pengacara Penembak Pemilik Warkop Ditangkap!

FT News - Polisi menangkap terduga pelaku penembakan yang...

Saat Banjir Rob Melanda, Remaja di Belawan Malah Tawuran

FT News - Meski banjir rob melanda kawasan pesisir...

Tersangka Sempat Beli Gorengan Sebelum Perkosa-Bunuh Gadis Penjual Gorengan

FT News - Polisi mengungkap kronologi pemerkosaan dan pembunuhan...

Edarkan Ganja, Pria Paruh Baya di Langkat Dicokok Polisi

FT News - Polisi menangkap seorang pengedar narkoba jenis...