Forumterkininews.id, Jakarta – Ketua Tim Penyidik Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi membantah kabar penangkapan ajudan dan asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo berinisial K dan ajudan lain pada Minggu (7/8). Kemudian kabar yang beredar, beberapa ajudan Irjen Ferdy Sambo diamankan di kediamannya pada Minggu kemarin .
Andi Rian Djajadi mengatakan, yang benar adalah pihaknya menahan ajudan dan sopir dari Putri Candrawathi berinisial Bharada RE dan Brigadir RR.
“Bohong, tidak benar itu (ajudan dan ART ditangkap), yang benar Bharada RE dan Brigadir RR. Mereka sudah ditahan di Bareskrim,” kata Andi ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Senin (8/7).
Selanjutnya, Jenderal bintang satu itu menyebutkan Bharada RE dan Brigadir RR merupakan sopir dan ajudan dari istri Ferdy Sambo.
“Sopir dan ajudan Ibu PC,” ujar Andi.
Lebih lanjut Andi Rian mengatakan, Bharada RE adalah Bhayangkara Dua Polri Richard Eliezer. Atau Bharada E yang sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan Brigadir RR baru ditahan pada Minggu kemarin setelah dilakukan penangkapan.
“Iya (Bharada RE adalah Bharada E), dan yang baru ditahan Brigadir RR,” ucapnya.
Lebih lanjut, Andi tidak menjelaskan detail peran dan keterlibatan Brigadir RR dalam perkara tersebut. Dalam penyelidikan awal di Polres Jakarta Selatan, Senin (11/7), disebutkan salah satu saksi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo berinisial R.
Dikonfirmasi terpisah, pengacara Bharada E, Deolipa Yumara, menyebutkan ada yang memerintahkan Bharada E melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap Brigadir Yosua. Pengakuan untuk melakukan pembunuhan tersebut tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Bharada E yang disampaikan oleh pengacara.
“Ya, dia diperintah oleh atasannya, perintahnya, ya, untuk melakukan tindak pidana pembunuhan,” kata Deolipa saat dihubungi wartawan di Jakarta.
