Di China, Hewan Laut Juga Ikut Dites Covid-19

Forumterkininews.id, Beijing- Bukan hanya orang-orang yang diperintahkan untuk menjalani tes Covid-19 setiap hari di kota Xiamen, China. Namun, apa pun yang ditangkap oleh nelayan di tujuan wisata populer itu mulai saat ini wajib menjalani tes Covid-19.

Melansir Metro.co.uk, Jumat (19/8), pejabat di Xiamen  baru-baru ini mengeluarkan pemberitahuan bahwa semua orang di kota harus menjalani pengujian nuklir, termasuk nelayan dan apa pun yang mereka tangkap. Rekaman yang ditayangkan di TV menunjukkan para pejabat menyeka mulut ikan dan bagian bawah kepiting.

Seorang pekerja di Biro Pengembangan Kelautan Kota Xiamen mengatakan kepada South China Morning Post: ‘Kami telah mengambil pelajaran dari Hainan, yang menyaksikan wabah serius.

“Dikatakan mungkin dipicu oleh transaksi hasil laut antara nelayan lokal dan rekan-rekan mereka di luar negeri.”

Provinsi pulau Hainan telah mencatat lebih dari 10.000 kasus Covid-19 sejak awal Agustus. Pihak berwenang menduga wabah itu terkait dengan komunitas nelayan dan pekerja pelabuhan.

Ini telah terjadi pada banyak wabah sebelumnya di China, dan pusat pandemi dianggap sebagai pasar makanan laut dan hewan hidup di pusat kota Wuhan.

Organisasi Kesehatan Dunia terus-menerus mengatakan bahwa Covid-19 tidak mungkin menyebar melalui makanan, bersikeras penyebarannya terutama dari orang ke orang.

Tetapi untuk beberapa waktu media China telah berbagi kekhawatiran bahwa pandemi ini terkait dengan impor makanan laut. Kebijakan terbaru Xiamen menjadi berita minggu ini, dan memicu reaksi terkejut di platform media sosial China, Weibo.

Orang-orang mempertanyakan apakah ada alasan ilmiah di balik ini, dan bertanya: ‘Apakah kita semua sudah gila?’

Yang lain menambahkan: ‘Anda tidak bisa mendapatkan Covid jika Anda tidak memiliki paru-paru, apalagi jika Anda tinggal di laut.’

BACA JUGA:   Wartawan Prancis Tewas dalam Serangan Rusia di Ukraina

Adrian Esterman, seorang ahli epidemiologi dari University of South Australia, mengatakan kepada Vice bahwa tindakan itu ‘tidak perlu’, karena ikan tidak memiliki reseptor yang menempel pada virus corona.

Mantan ilmuwan WHO itu menambahkan bahwa suhu tubuh mereka tidak cocok untuk virus bertahan hidup.

Artikel Terkait