Hadapi Peretasan Bjorka, Siber Polri Masuk Tim Khusus Bersama BIN dan BSSN

Forumterkininews.id, Jakarta – Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri masuk dalam tim khusus bersama Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menghadapi serangan siber Bjorka.

“Tim Siber Polri sudah masuk tim terpadu bersama BIN dan BSSN,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Selasa (13/9).

Sebelumnya, terkait serangan peretas terhadap data-data milik instansi Pemerintah, Dedi mengatakan Polri masih menunggu laporan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan. Namun hingga kini Polri belum menerima laporan terkait kebocoran data tersebut.

“Sampai dengan hari ini belum ada laporan ke Bareskrim,” kata Dedi.

Meski demikian, upaya tindak lanjut untuk menghadapi serangan siber tersebut, Polri telah bergabung dengan tim khusus yang dibentuk oleh Pemerintah.

Tim khusus tersebut dibentuk saat rapat internal yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan dihadiri Kepala BSSN Hinsa Siburian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, serta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/9).

Rapat internal tersebut digelar selang beberapa hari setelah diduga terjadi kebocoran surat dan dokumen untuk Presiden Jokowi di internet.

Peretas yang mengaku beridentitas Bjorka itu mengaku telah meretas korespondensi milik Presiden Jokowi, termasuk surat dari BIN.

Klaim tersebut viral setelah sebuah akun Twitter bernama “DarkTracer: DarkWeb Criminal Intelligence” mengunggah tangkapan layar dari Bjorka. Dimana surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk surat yang dikirimkan BIN dengan label rahasia, telah bocor.​​​​​​​

Sementara itu, Senin (12/9), Hinsa Siburian meminta masyarakat tetap tenang terhadap dugaan kebocoran data yang terjadi di internet belakangan ini. Pasalnya, menurut Hinsa, sejauh ini tidak ada sistem elektronik yang terganggu di tengah maraknya dugaan kebocoran data.

BACA JUGA:   Bukan Cuma Prima, KPU Hadapi 48 Gugatan Parpol Sejak Agustus 2022

Di hari yang sama, Mahfud MD menanggapi hal tersebut dan memastikan kebocoran data tidak terkait dengan data rahasia milik negara.​​​​​​​ Johnny G. Plate juga mengatakan hal serupa dengan menyebut data yang dimiliki Bjorka adalah data umum.

Artikel Terkait