Forunterkininews.id, Islamabad- Banjir telah menenggelamkam Palistan. Dilaporkan peristiwa tersebut jgua telah menewaskan hampir 1.500 orang.
Melansir Reuters, banjir yang dibawa oleh rekor hujan monsun dan pencairan gletser di pegunungan utara telah melanda 33 juta dari populasi 220 juta.
Hujan juga telah menyapu rumah, transportasi, tanaman dan ternak dalam kerusakan yang diperkirakan mencapai USD30 miliar.
Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional menyebut jumlah korban tewas mencapai 1.486, sekitar 530 di antaranya adalah anak-anak.
Selama beberapa minggu terakhir, pihak berwenang telah memasang penghalang untuk menjaga air banjir keluar dari bangunan utama seperti pembangkit listrik dan juga rumah.
Sementara para petani yang tinggal untuk mencoba menyelamatkan ternak mereka menghadapi ancaman baru karena pakan ternak mulai habis.
Pemerintah dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyalahkan perubahan iklim atas air yang melonjak, setelah suhu musim panas yang memecahkan rekor.
Hal itu mendorong ribuan orang dari rumah mereka untuk tinggal di tenda atau di sepanjang jalan raya di tempat terbuka.
Pakistan menerima 391 mm (15,4 inci) hujan, atau hampir 190% lebih banyak dari rata-rata 30 tahun, pada bulan Juli dan Agustus.
Angka itu naik menjadi 466% untuk salah satu daerah yang terkena dampak terburuk, provinsi selatan Sindh.
Dilaporkan juga, penerbangan bantuan dari Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat tiba di negara itu pada Kamis.
