Forumterkininews.id, Jakarta – Komnas HAM mengungkapkan temuan awal pemantauan dan penyelidikan kasus mutilasi empat warga sipil di Mimika, Papua
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan penghilangan jenazah korban dilakukan di jembatan Kampung Pigapu Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika.
“Untuk hilangkan jejak, pelaku mutilasi korban dan memasukan tubuh korban ke dalam karung,” kata Anam, di Komnas HAM, Selasa (20/9).
“Kemudian diisi batu untuk pemberat, dan melemparkannya ke sungai Kampung Pigapu,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan para tersangka menggunakan batu untuk alat pemberat dalam karung.
Hal tersebut guna menghindari jenazah korban naik ke permukaan sungai.
Selain itu, Komnas Ham mengatakan pembunuhan disertai mutilasi terhadap empat korban ini sudah direncanakan oleh para tersangka.
“Perencanaan pembunuhan sudah dilakukan beberapa waktu dan sempat ada penundaan pertemuan dengan korban,” tutur Anam.
Lebih lanjut ia mengatakan adapun lokasi perencanaan pembunuhan dan mutilasi ini dilakukan di bengkel las dan penampungan solar yang disebut “Mako” milik salah satu tersangka yang terletak di Nawaripi, Papua.
Sementara itu diketahui juga bahwa salah satu tersangka mengenali korban dan pernah bertemu.
Terkait temuan awal Komisioner Komnas HAM, pembunuhan dengan mutilasi ini diduga akibat adanya bisnis solar. Hal ini diketahui adanya percakapan dalam grup diponsel tersangka mengenai soal bisnis.
“Untuk membuat terang benderang peristiwa ini, salah satu yang harus dilakukan adalah membuka semua hp khusunya hp pelaku ini,” ucap Anam.
Lebih lanjut ia mengatakan dilihat dari percakapan grup para pelaku baik anggota TNI maupun masyarakat sipil di sana, karakter kasusnya yang banyak terutama soal solar.
