Cerita Penghuni Kampung Gembira Gembrong, Sekarang Lebih Sehat Suasana Rumahnya

Forumterkininews.id, Jakarta – Revitalisasi Kampung Gembira Gembrong membawa kesan tersendiri bagi Taufik (32) salah seorang korban kebakaran yang terjadi April 2022 lalu tersebut.

Dirinya mengaku bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Jakarta Timur yang telah membangun kembali rumahnya yang hangus terbakar.

Pria yang tinggal bersama ibu dan dua orang adiknya ini mengatakan, saat kejadian, Minggu, 25 April 2022, dirinya sedang buka puasa bersama di kawasan Duren Sawit. Dirinya mengetahui jika rumahnya terbakar dari temannya yang melihat berita. Saat itu Taufik langsung pulang dan melihat rumahnya sudah terbakar. Hanya tersisa beberapa kayu yang sudah gosong dilalap si jago merah.

Mengetahui hal ini, dirinya hanya berupaya untuk bertahan hidup. Salah satunya dengan mengharapkan belas kasih pengendara mobil yang melintas di Jalan Kolonel Sugiono, Jakarta Timur. Mengemis merupakan pilihan yang diambil Taufik untuk waktu satu hari. Karena beberapa hari selanjutnya dirinya mendapat bantuan dari pemerintah.

“Setelah dapur umum dibangun, saya sedikit lega, karena satu masalah terselesaikan. Namun ketika sudah makan dirinya kembali berpikir bagaimana untuk bisa tidur,” ujar Taufik.

Lebih lanjut dirinya mengatakan dalam keluarga memang dialah yang bertanggung jawab, karena dirinya merupakan kakak tertua. Sementara adik perempuannya belum bekerja. Satu-satunya anggota keluarga yang bekerja adalah adik laku-lakinya.

“Adik saya bekerja sebagai pemungut sampah di Kelurahan Bidara Cina. Namun bukan pemerintah yang membayar, tapi warga sekitar atas usulan dari ketua RW setempat,” tutur pria berambut cepak ini.

Memiliki Kepastian Hukum Dengan SHM

Taufik mengaku sempat diarahkan untuk tinggal sementara di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Cipinang Besar Utara. Namun dirinya menolak, karena lokasi rusunawa tersebut jauh dari tempat adiknya bekerja. Sementara penghasilan tidak begitu banyak. Jika harus mengeluarkan ongkos tentu akan menjadi masalah lagi.

BACA JUGA:   Pesawat Susi Air Lost Kontak di Bandara Paro Nduga, Polisi Lakukan Penyelidikan

“Akhirnya atas keputusan bersama kita ngontrak di Kebon Nanas Dalam. Sebulan Rp500.000,” ucapnya.

Sekarang setelah Kampung Gembira selesai dibangun dirinya merasa sangan beruntung. Karena ada jaminan untuk tempat tinggal tanpa harus memikirkan biaya tiap bulannya. Menurutnya, kampung Gembira saat ini lebih manusiawi. Sebab konsep rumah yang dibangun tidak terlalu sempit. Akses jalan pun dibuat lebih lebar. Dengan demikian warga yang punya motor bisa memarkirkan motornya di depan rumah.

“Sebelumnya ini padat banget bang, sampe warga yang punya motor parkirnya di pinggir jalan yang banyak jual mainan. Sekarang udah bisa parkir di depan rumah, jalan itu gak macet lagi dah,” ucapnya.

Keuntungan lainnya adalah, Taufik punya kekuatan hukum atas rumah yang ditinggalinya di samping sungai Ciliwung tersebut. Sebab menurutnya nanti secara bertahap warga yang punya rumah akan diberikan Sertifikat Hak Milik (SHM) atas bangunannya.

Artikel Terkait

Viral The Power of Emak-emak: Obrak Abrik Tempat Jual Narkoba di Bogor

FT News - Sebuah video viral memperlihatkan sejumlah emak-emak...

Konten Pamer Rumah di TikTok Berujung Petaka, Dirampas Hingga Nyawanya

FT News - Salah satu konten yang diminati oleh netizen...

Miris, Tiga Anggota DPRD Mentawai Diciduk Polisi Saat Pesta Narkoba

FT News - Pihak Polresta Padang menangkap tiga anggota DPRD...