Forumterkininews.id, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP terus menyoroti Dewan Kolonel. Dimana kumpulan ini diisi anggota partai berlambang kepala banteng yang duduk di kursi DPR.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komaruddin Watubun menilai keberadaan Dewan Kolonel merupakan kreatifitas anggota parpol dalam mencari muka. Atas hal tersebut dirinya memastikan akan memanggil Dewan Kolonel buntut deklarasi dukungan terhadap Puan Maharani sebagai capres di Pilpres 2024.
Bidang Kehormatan sebelumnya telah menjatuhi sanksi tertulis kepada Dewan Kolonel. Namun, Koamaruddin memastikan bakal tetap memanggil sejumlah anggota Dewan Kolonel untuk dimintai keterangan.
“Kadang-kadang teman-teman ini terlalu kreatif untuk cari muka. Itu bukan menolong pemimpin kadang menjerumuskan pemimpin,” kata Komaruddin di kantor pusat DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (26/10).
Sementara itu, Dewan Kehormatan PDIP tak bakal memanggil Puan Maharani karena dinilai tidak terlibat dalam pembentukan tim tersebut. Pembentukan Dewan Kolonel hanya inisiatif sejumlah kader yang mendukung Puan.
“Mbak Puan sendiri tidak terlibat dalam proses itu. Mereka berinisiatif untuk melakukan itu, itu yang harus ditertibkan,” kata Komaruddin.
Dewan Kolonel dibentuk pada September lalu oleh sejumlah anggota DPR dari Fraksi PDIP. Tim dibentuk untuk mendukung Puan maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
Tim berisi 12 anggota DPR Fraksi PDIP dari 11 fraksi. Mereka antara lain, Trimedya Panjaitan sebagai Koordinator dari Komisi III, Junimart Girsang dari Komisi II, Hendrawan Supratikno hingga Masinton Pasaribu dari Komisi XI.
Pembentukan tim diusulkan oleh anggota DPR Fraksi PDIP Johan Budi. Menurut Johan, Dewan Kolonel awalnya beranggotakan enam orang. Kemudian tim mengalami penambahan jumlah anggota hingga 12 yang berada di 11 komisi berbeda di DPR.
