Forumterkininews.id, Jakarta – Sopir Ambulans, Ahmad Syahrul, selain mengevakuasi jenazah saat di Komplek Polri Duren Tiga juga diminta untuk membawa jasad Brigadir J ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Hal ini diungkapkan saat dirinya hadir sebagai saksi dalam persidangan tiga terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (7/11).
Ia mengaku bahwa saat jenazah tiba di RS Polri dirinya langsung diarahkan oleh seorang petugas untuk membawa jenazah menuju ke ruang instalasi gawat darurat (IGD).
“Saat itu gak langsung dibawa ke kamar jenazah, tapi dibawa ke IGD. Saya tanya ke yang temani saya ‘pak izin kenapa dibawa ke IGD dulu, biasanya kalau saya langsung ke kamar jenazah, ke forensik,’ dia bilang ‘wah saya gak tahu mas saya ikutin perintah aja, saya nggak ngerti’,” kata Syahrul, di PN Jaksel, Senin (7/11).
Kemudian ia mengaku dihampiri seorang petugas RS Polri yang tidak diketahui namanya saat tiba di ruang IGD untuk menanyakan jumlah korban yang dibawa.
“Sampai IGD sudah ramai, saya buka pintu, datang dah tuh petugas RS polri korbannya berapa orang? Waduh saya bingung, hanya satu, terus dilihat ‘waduh kok udah kantong jenazah, emang ada orang” ditanya korban berapa? Satu,” ucap Syahrul.
Selanjutnya ia langsung diminta untuk membawa jenazah Brigadir J ke ruang jenazah forensik untuk dilanjutkan pemeriksaan.
“Terus yaudah mas dibawa ke belakang aja kamar jenazah forensik,” kata Syahrul.
Kemudian setelah menyerahkan jasad Brigadir J ke kamar jenazah, ia mengaku ditahan untuk menunggu seorang anggota di Rumah Sakit Polri. Ini terjadi saat dirinya ingin berpamitan untuk pulang.
“Setelah saya drop jenazah ke troli jenazah. Saya parkir mobil. Terus saya bilang saya izin pamit, sama anggota di RS terus bapak-bapak tersebut katanya sebentar dulu ya mas tunggu dulu. Saya tunggu tempat masjid di samping tembok sampai jam mau subuh yang mulia,” ucap Syahrul.
