Pentingnya Tidur yang Cukup untuk Kesehatan Mental

Forumterkininews.id, Jakarta – Lebih dikenal dengan Anxiety Disorder atau gangguan rasa cemas yang berlebih, lalu bagaimana strategi coping stress seseorang yang memiliki perasaan cemas berlebih ini, apakah dengan pengobatan sendiri atau ada cara lainnya?

Sebelum mengupas lebih jauh mengenai cara koping seorang Anxiety, mengutip dari honestdocs.id Anxiety Disorder adalah gangguan kecemasan yang tak wajar dan termasuk penyakit mental yang cukup serius. Rasa khawatir dan takut itu berlangsung terus menerus dan sangat hebat sehingga tidak bisa dikendalikan oleh penderitanya.

Merangkum pendapat penulis The Anxiety Audits Lynn Lyons, bahwa yang dimaksud self medication alias pengobatan sendiri ini tentu mencakup obat-obatan atau zat lainnya yang dikonsumsi agar penderitanya merasa lebih baik, dalam hal ini Anxiety Disorder.

Namun, secara lebih luas pengobatan sendiri termasuk memilih untuk melarikan diri atau menghindar dari kondisi seorang penderita yang sedang mengalami kecemasan dalam waktu tertentu. Kemudian pada akhirnya timbul rasa penyesalan, sebab malah menambah rasa cemas karena tidak bisa menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi.

Substansi atau contoh perilaku yang digunakan untuk mengobati diri sendiri itu di antaranya: mematikan, menghindari, atau mengalihkan perhatian dari apa yang seharusnya diperhatikan sehingga penderita Anxiety beranggapan bahwa dia bisa keluar dari masalahnya.

Sebab hal inilah yang perlu dipertanyakan “Apakah saya menggunakan cara melarikan diri atau menekan perasaan ini yang hanya untuk jangka pendek? Atau saya harus menemukan cara untuk jangka panjang?”

Kuncinya Tidur, Perawatan Diri, dan Self-Medication 

Merangkum Oprah Daily.com tentang seorang ibu yang sudah bercerai dan memiliki anak kembar berusia 6 tahun, bekerja penuh waktu dan aktif dalam politik lokal. Dia sering kelelahan dan mudah tersinggung, juga sering sulit tidur.

BACA JUGA:   Selain Mengatasi Diabetes, Ini Manfaat Beras Merah untuk Tubuh!

Setiap malam, dia menidurkan si kembar pada pukul delapan dengan cara membacakan buku untuk mereka dan ikut tertidur. Kemudian bangun setelah satu jam menidurkan anak-anak, dia membereskan rumah dan baru memiliki waktu sedikit untuk dirinya sendiri, menonton Netflix di atas tempat tidur adalah pilihannya.

“Saya tidak pernah punya waktu untuk diri saya sendiri,” kata Leah (34 tahun) pada Oprah Daily dalam wawancaranya.

Leah beranggapan bahwa perawatan dirinya (berupa menonton Netflix) memang berhak untuk dirinya dapatkan di penghujung harinya, terdengar bagus tetapi kesenangan jangka pendek dari begadang dan menggunakan layar monitor di tempat tidur menciptakan masalah jangka panjang.

Pertanyaannya, apakah menonton Netflix berhasil untuk mengobati diri Leah? Lynn Lyons mengatakan dalam artikelnya bahwa tentu saja tidak, karena setelahnya Leah harus bangun pagi-pagi dalam keadaan mengantuk bekas begadang, di mana hanya dengan begadang lah dia mendapat waktu untuk dirinya sendiri.

Padahal tidur yang cukup adalah perawatan diri yang baik , sehingga dapat disimpulkan coping stress yang ia terapkan dalam hidupnya hanya untuk kepentingan jangka pendek yang akhirnya malah menimbulkan penyesalan.

Dalam hal ini penelitian telah berulang kali menunjukkan bahwa terlepas dari upaya terbaik kita dalam pembenaran dan rasionalisasi, otak dan tubuh kita menginginkan tidur yang cukup dan menderita saat kita tidak mendapatkannya.

Peneliti lain juga telah menemukan bahwa tanpa tidur yang cukup dapat memberikan efek buruk, seperti menjadi kurangnya rasa empati, lebih peka terhadap rasa sakit, dan kurang sadar bahwa kita mengalami kesulitan dalam menjelaskan kondisi yang tengah dialami.

 

Artikel Terkait