Begini Kronologi Penyekapan Wali Kota Blitar Santoso dan Istri di Kamar

Forumterkininews.id, Blitar – Polisi menjelaskan kronologi para pelaku yang melakukan penyekapan terhadap Wali Kota Blitar Santoso dan istri serta penjaga. Insiden terjadi pada Senin (12/12) hari sekitar pukul 03.00 WIB di rumah Dinas Walikota Blitar Jl S. Soeprijadi, Kecamatan Sananwetan Kota Blitar.

Kapolres Kota Blitar AKBP Argowiyono menjelaskan, menjelang subuh sekitar pukul 03.00 wib, ada 3 orang petugas Satpol PP sedang melaksanakan tugas jaga di pos penjagaan rumah dinas Wali Kota.

“Tiba-tiba datang kurang lebih 4 sampai 5 orang yang tidak dikenal (OTK) langsung masuk ke pos penjagaan. Sambil menodongkan diduga sejenis senjata api dan membawa senjata tajam (Sajam) dan melumpuhkan ketiga Satpol PP yang berjaga,” kata Argowiyono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/12).

Bahkan para perampok disebut masuk melalui pintu samping rumah dinas. Kemudian para pelaku mengikat dan memborgol serta melakban mata ketiga petugas jaga tersebut.

Setelah itu para pelaku masuk ke ruang utama kamar Wali Kota Blitar, H Santoso dan istri. Dengan cara mendobrak pintu dan mengikat serta melakban mata korban.

“Kemudian para pelaku mengambil sejumlah uang dan barang berharga milik sang Wali Kota dan istri dilokasi. Setelah sebelumnya melakukan pengancaman untuk menunjukkan dimana letak barang berharga,” ujar Kapolres Blitar.

Barang berharga yang diambil, yakni satu buah Handphone (HP) milik Wali Kota Blitar, uang tunai kurang lebih Rp 400 juta milik Wali Kota Santoso. Kemudian perhiasan, kalung yang digunakan dan jam tangan milik istri Wali Kota Blitar, yang apabila ditaksir senilai kurang lebih Rp 15.000.000.

Dari hasil penyelidikan sementara, senjata api digunakan pelaku untuk mengancam Wali Kota Santoso dan anggota Satpol-PP yang berjaga.

BACA JUGA:   Penjual Kulit Ketupat jadi Buruan Ibu-ibu Jelang Lebaran

Meski demikian, polisi masih terus menyelidiki apakah senjata api tersebut asli atau tidak.

Polisi menyebut aksi pelaku yang berjumlah 4 hingga 5 orang ini tertangkap kamera CCTV. Pelaku juga terlihat menggunakan mobil ber-plat merah.

Pihak kepolisian akhirnya mendapatkan ciri pelaku dari pemeriksaan sementara terhadap saksi-saksi di TKP dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pelaku menggunakan topi warna hijau, rambut cepak dan logat bahasa Indonesia.

“Salah satu saksi sempat melihat salah satu pelaku menggunakan jaket warna crem dengan lambang bendera Indonesia, dan para pelaku menggunakan mobil jenis inova warna hitam plat merah yang diduga nopol palsu,” ungkapnya.

Selain itu, pelaku juga mengambil decoder CCTV yang ada di dalam rumah dinas walikota Blitar.

“Saat ini team gabungan satreskrim Polres Blitar Kota dan diback up dari Dit Reskrimum Polda Jatim sedang terus bekerja melakukan penyelidikan,” tegasnya.

Artikel Terkait