Forumterkininews.id, Jakarta – Ahli DNA, Fira Sania mengatakan tidak menemukan jejak sidik jari Ferdy Sambo dalam senjata milik Brigadir J. Usai dilakukan pemeriksaan atas insiden penembakan di rumah dinas Komplek Polri Duren Tiga, pada Jumat (8/7) lalu.
Hal ini diungkapkan kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy saat hadir mendampingi kliennya dalam sidang pembunuhan berencana Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Selasa (14/12).
“Jadi poin yang ingin kita sampaikan terhadap pemeriksaan dari ahli yang tadi tertutup ya. Saksi ahli DNA tadi menjelaskan bahwa senjata HS identik dengan tangan almarhum Yosua, kita coba kaitkan dengan pemeriksaan yang sebelumnya bahwa saudara Ferdy Sambo memegang senjata HS untuk menembakkan Brigadir J,” kata Ronny.
Selanjutnya Ronny menyampaikan jika dalam senjata HS milik Brigadir J tidak terdapat jejak Ferdy Sambo, namun senjata ini digunakan untuk menembak maka terbukti bahwa Ferdy Sambo mengenakan sarung tangan.
“Jika dia tidak identik dengan DNA Ferdy Sambo tidak ada jejak DNA FS, hanya jejak DNA dari almarhum Yosua. Nah ini membuktikan bahwa saudara Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan,” ujar Ronny.
Sementara itu, Kuasa Hukum Kuat Maruf, Irwan Irawan juga mengatakan bahwa dalam senjata yang diperiksa oleh tim biologi forensik hanya terdapat tiga DNA yang terbaca.
“Bahwa senpi yang diperiksa oleh biologi forensik, itu hanya 3 DNA yang terbaca di sana. Eliezer, Pak Agus, sama Pak Susanto. Pada saat itu memang diserahkan ke Pak Agus sama Pak Susanto saat diperiksa selesai kejadian. Hanya itu DNA yang terbaca oleh senjata,” kata Irwan.
Terkait hal ini ia menyampaikan bahwa tidak ada jejak sidik jadi milik Ferdy Sambo dalam senjata Glock maupun HS.
“(Jejak Ferdy Sambo) Tidak terbaca. FS tidak ada. Hanya tiga orang yang terbaca di Glock yang diserahkan itu. Di HS juga tidak terbaca. Hanya ada DNA Yosua di HS. Jadi Pak FS tidak ada DNAnya di situ,” ucap Irwan.
