Pengamat: Pembakaran Al Quran Bukan Bentuk Kebebasan Berpendapat

Forumterkininews.id, Jakarta – Aksi pembakaran Al Quran di depan kedutaan Turki di Stokholm, Swedia disebut bukan sebagai kebebasan berpendapat. Hal ini diungkapkan Masoud Kamali, mantan peneliti di bidang integrasi, diskriminasi struktural, dan kekuasaan di Swedia. Menurutnya pembakaran Alquran di depan kedutaan Turki merupakan “pesan politik dan rasis” yang ditujukan kepada umat Islam.

Kepada Anadolu, Kamali mengatakan, setahun yang lalu, Paludan memulai “tur” pembakaran Alquran di Swedia. Ini dilakukan selama bulan suci Ramadhan. Aksi ini memicu kerusuhan besar di negara tersebut di mana banyak orang turun ke jalan untuk memprotes keputusan otoritas Swedia yang mengizinkan rencana tersebut oleh kelompok sayap kanan untuk membakar salinan Quran.

Polisi Swedia pada saat itu mengatakan mereka tidak akan lagi mengizinkan pembakaran Alquran di negara itu. Pasalnya biaya sosial yang harus ditanggung pemerintah setempat terlalu besar. Meski demikian Paludan masih diizinkan untuk melakukan aksinya di depan kedutaan Turki akhir pekan lalu.

Menurut Kamali, saat ini “kebebasan berbicara” secara eksplisit digunakan sebagai dalih oleh politisi dan kelompok rasis untuk mereka menyerang imigran dan Muslim.

Pemerintah rasis

Poin lain yang diangkat oleh cendekiawan itu adalah bahwa pemerintah Swedia saat ini bergantung pada dukungan dari sayap kanan Demokrat Swedia. Partai populis pernah dilarang secara politik karena hubungannya dengan neo-Nazi. Tetapi sekarang mereka adalah partai terbesar kedua di negara Nordik dan bagian dari blok sayap kanan yang berkuasa.

Oleh karena itu, setiap penolakan terhadap tindakan kelompok rasis dapat menyebabkan sayap kanan mundur dari blok tersebut. Dimana pada gilirannya dapat menyebabkan keruntuhan pemerintah dan krisis politik, kata Kamali.

Demokrat Swedia, bagaimanapun, bukan satu-satunya partai rasis dalam pemerintahan karena, menurut sosiolog, ada kelompok rasis yang sangat kuat. Kelompok ini termasuk dalam partai Moderat, Partai Liberal, dan partai Demokrat Kristen.

BACA JUGA:   Menang Lawan Argentina, Arab Saudi Langsung Umumkan Hari Libur Umum

“Jadi Demokrat Swedia berada di perusahaan yang sangat baik. (Oleh karena itu) saya tidak terkejut jika menteri luar negeri tidak akan melakukan apa-apa untuk mencegah pembakaran Alquran ini,” tambahnya.

Artikel Terkait