Kasus Pembakaran Al-Quran, DPR Wanti-wanti Publik Tidak Terprovokasi

Forumterkininews.id, Jakarta- Terkait kasus pembakaran Al-Quran di depan kantor Duta Besar Turki di Swedia oleh Rasmus Paludan, DPR RI mewanti-wanti masyarakat agar tak mudah terprovokasi.

Hal itu disampaikan anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin. Nurul mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam merespon kasus tersebut.

“Kita juga harus hati-hati ya karena mungkin tindakan provokasi kita tidak tahu, jadi jangan terlalu cepat untuk bereaksi begitu,” kata Nurul dalam keterangan resminya, Selasa (31/1).

Dikatakan Nurul, masyarakat Indonesia dan tokoh-tokoh publik saat ini memilih sikap yang tidak begitu reaktif terkait pembakaran Al-Quran tersebut.

Menurutnya, kehati-hatian dalam merespons tindakan yang bersifat provokatif tersebut diperlukan agar Indonesia tidak jatuh dalam kepentingan yang dimainkan oleh oknum-oknum tertentu.

“Jadi jangan sampai ada tindakan-tindakan yang sifatnya memprovokasi begitu, kemudian ditangkap secara mentah-mentah sehingga membuat aksi provokasi itu membuat kita terperangkap dalam kepentingan mereka,” ujarnya.

Sebelumnya  diketahui, terkait aksi pembakaran salinan Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan di Swedia, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memanggil Duta Besar Swedia di Jakarta.

Kemlu melalui Jubir Teuku Faizasyah menyebut komunikasi ke pihak Dubes Swedia telah dilakukan sejak awal.

Artikel Terkait