Forumterkininews.id, Auckland –  Pemerintah Selandia Baru mengumumkan keadaan darurat nasional Selasa, (14/2). Kebijakan ini diumumkan saat Topan Gabrielle menyapu jalan, menggenangi rumah dan menyebabkan 225.000 orang tanpa listrik.
Melansir AFP, angin kencang dan hujan deras menerpa North Island yang berpenduduk padat di negara itu, yang oleh Perdana Menteri Chris Hipkins disebut sebagai peristiwa cuaca paling signifikan yang pernah dilihat Selandia Baru di abad ini.
“Dampaknya signifikan dan meluas. Keparahan dan kerusakan yang kita lihat belum pernah dialami dalam satu generasi,â€Âkata Hipkins.
Daylight Tuesday mengungkapkan tingkat keparahan bencana dimana banyak tanah longsor dan rumah-rumah yang roboh terkubur dalam lumpur, dan badai di Selandia Baru.
Pohon tumbang juga menghancurkan kabel listrik dan air banjir memblokir beberapa jalan utama, membuat masyarakat terlantar.
“Pada malam hari sebuah pohon besar tumbang di depan rumah kami, nyaris mengenai Ute saya. Pohon itu memblokir jalan dan kami tidak bisa keluar,” kata warga Whangamata, 53 tahun, Brendon Pugh kepada AFP.
Saat ini, diperkirakan 2.500 orang telah mengungsi dari rumah mereka, tetapi jumlah itu tampaknya akan meningkat. Lebih dari tiga perempat dari lima juta penduduk Selandia Baru tinggal di Pulau Utara, tempat Topan Gabrielle berlangsung.
Beberapa daerah masih tidak dapat diakses melalui jalan darat dan tanpa listrik atau telekomunikasi.
