DPRD DKI: Normalisasi Sungai Harus Dibarengi Edukasi ke Warga

Forumterkininews.id, Jakarta – Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menegaskan bahwa normalisasi sungai haruslah berjalan seiring dengan edukasi pada warga mengenai pentingnya menjaga lingkungan agar bisa efektif menyelesaikan banjir di Jakarta.

“Pembangunan infrastruktur dan edukasi masyarakat harus berjalan sama-sama secara paralel agar penyelesaian banjir di Jakarta tidak mubazir dan bisa berjalan efektif,” kata Kenneth, Rabu (22/2).

Menurut anggota Komisi Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta itu, dalam menyelesaikan masalah banjir di Jakarta memang mau tidak mau harus dipersiapkan skala makronya. Seperti normalisasi 13 sungai dan pembangunan saluran di kawasan permukiman.

Akan tetapi, pembangunan skala mikro yakni kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan juga menjadi kunci suksesnya penanggulangan banjir di Jakarta.

“Masyarakat kan harus menyadari untuk tidak buang sampah sembarangan. Kita bangun saluran dan rumah pompa sebanyak-banyaknya, kalau masyarakat tetap buang sampah sembarangan ujung-ujungnya nyangkut di pompa akhirnya tidak berfungsi maksimal, jadi harus kolaboratif semua terlibat,” ucapnya.

Menurut Kenneth, sampai saat ini tingkat kesadaran menjaga lingkungan dari masyarakat Jakarta masih belum tinggi. Sehingga masih dibutuhkan usaha ekstra dan masif dalam melakukan sosialisasi.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, menurut dia, bisa melakukan hal itu dengan menginstruksikan jajarannya dari tingkat walikota sampai ke RT dan RW untuk terus bergerak dalam mensosialisasikan menjaga lingkungan termasuk memilah sampah sejak dari rumah.

Kemudian Pemprov DKI Jakarta bisa membuat formulasi terkait jadwal pemungutan sampah yang diatur berdasarkan jenis sampah yang dipilah.

“Dan harus dimulai secepatnya seiring normalisasi sungai,” tutur dia.

Reward and Punnishment

Selain itu, Kenneth juga meminta Heru Budi Hartono dan jajaran memikirkan “reward and punnishment”. Terutama dalam hal pengelolaan sampah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.

BACA JUGA:   Imlek, Ribuan Tiket Kereta Ludes untuk Tiga Hari ke Depan

“Itu harus dipikirkan, intinya seorang gubernur harus bisa menerjemahkan sesuai dengan perkembangan zaman apa yang dibutuhkan dalam kondisi sekarang. Pemimpin harus bisa menyadari pembangunan infrastruktur bagus, tapi kan itu dalam jangka pendek, setelah itu apa? Kan manusianya yang harus diedukasi,” tuturnya.

Diketahui, 13 sungai di Jakarta direncanakan akan mengalami normalisasi. Seperti Sungai Ciliwung, Angke, Pesanggrahan, Grogol, Krukut. Kemudian Kali Baru Barat, Mookevart, Kali Baru Timur, Cipinang, Sunter, Buaran, Jati Kramat, dan Cakung.

Meski demikian, nampaknya normalisasi kolaborasi Pemerintah Pusat bersama Pemprov DKI akan mulai dari Sungai Ciliwung terlebih dahulu.

Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menganggarkan Rp469 miliar pada 2023. Dana ini untuk rencana pembebasan lahan guna mendukung normalisasi Kali Ciliwung.

 

Artikel Terkait