Susi: Penyanderaan Sebabkan Masyarakat Papua Kehilangan Pemenuhan Hak

Forumterkininews.id, Jakarta – Pendiri/pemilik maskapai penerbangan Susi Air Susi Pudjiastuti menyebut masyarakat Papua kehilangan pemenuhan hak-hak dasarnya. Ini terjadi karena aksi KKB yang menyandera pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru Mark Philip Mertens.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu menyebut masyarakat Papua dirugikan karena distribusi logistik yang meliputi aspek pemenuhan kebutuhan mendasar menjadi terkendala. Ini terjadi karena terganggunya operasional penerbangan pesawat Susi Air.

“Dari sisi bisnis tentu ini sebuah kehilangan yang sangat besar. Tapi lebih menurut saya adalah humanity, kemanusiaan, dan hak-hak masyarakat memenuhi kebutuhan pokoknya,” kata Susi saat konferensi pers di SA Residence, Jakarta Timur, Rabu.

Selain kebutuhan pokok, Susi menyebut pemenuhan distribusi yang terganggu meliputi kebutuhan terkait bahan bakar hingga pengobatan yang sedianya dibutuhkan masyarakat Papua.

“Karena kita juga mengangkut bahan bakar, mengangkut makanan, mengangkut segala macam yang dibutuhkan. Juga membawa yang sakit dapat pengobatan, membawa program-program pemerintah untuk kemajuan masyarakat Papua,” ujarnya.

Susi menjelaskan distribusi logistik itu terganggu karena hampir 70 persen operasional penerbangan pesawat Susi Air jenis porter yang melayani penerbangan perintis di wilayah Papua dengan medan pegunungan itu terhenti.

“Karena 70 persen dari penerbangan porter kita sudah akhirnya jadi berhenti sekarang. Kalau proter terbang satu hari 30-40 flight berarti sudah lebih dari 25 flight terhenti,” ucapnya.

Menurunkan Kepercayaan Diri Pilot Susi Air

Secara umum, hampir 40 persen operasional penerbangan pesawat Susi Air jenis pesawat caravan di Papua batal dan tidak bisa beroperasi.

“Jadi kami mohon maaf. Saya sebagai pemilik dan perintis Susi Air, tahun 2006 kita masuk Papua, sekarang ini ya tidak bisa melayani lagi. Tentu banyak sebabnya bukan satu armada berkurang dengan dibakarnya pesawat kita. Tahun lalu kita kehilangan satu, sekarang satu,” tuturnya.

BACA JUGA:   Destinasi Wisata Baru di Bali, The Glass Bridge Beroperasi Akhir September

Selain itu, dia menyebut gagal-nya penyelesaian penyanderaan pilot Mark Philip Mehrtens secara baik berpotensi menyebabkan tingginya pengunduran diri pilot pesawat Susi Air. Dengan demikian operasional penerbangan kian terkendala.

“Yang kedua, juga confident di antara pilot-pilot kita tidak memungkinkan adanya penerbangan lagi di wilayah pegunungan. Jadi resignisation juga akan tinggi bila penyelesaian kapten Philip ini juga tidak bisa baik,” imbuhnya.

Untuk itu, Susi mengingatkan upaya-upaya penyanderaan seperti yang dilakukan oleh KKB itu hanya akan menyebabkan pada terganggunya pemenuhan hak-hak kemanusiaan masyarakat di Papua.

“Saya berharap semua sadar. Pemda, tokoh-tokoh masyarakat Papua, masyarakat Papua dan organisasi yang mengaku Papua Merdeka. Bahwa kepentingan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokoknya dan transportasi itu adalah hak-hak kemanusiaan yang tidak bisa dihilangkan begitu saja,” tambahnya.

Artikel Terkait