Gaya Hidup Hedon Oknum DJP Bikin Rakyat Ragu Bayar Pajak

Forumterkininews.id, Jakarta- Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad menyebut kepercayaan para wajib pajak pasti terpengaruh. Setelah beredarnya kabar soal sejumlah pegawai Direktorat Jenderal Pajak ( DJP) yang berharta fantastis dan bergaya hidup hedon.

“Banyaknya temuan kemarin itu pasti menurut saya terpengaruh terhadap institusi perpajakan. Nah inilah pekerjaan baru yang harus dikembalikan, dengan cara apa Ibu Menteri keuangan harus berani melakukan  evaluasi terhadap eselon 2 dan eselon 1 di DJP,”kata Kamrussamad dalam diskusi di Media Center DPR RI, Kamis (16/3).

Menurutnya, perlu adanya evaluasi dan  bukan cuma soal penampilan gaya hidup hedon yang dilarang.

“Enggak bisa ini soal hulunya, hulu kebijakan, hulu etika yang tidak berubah. Berarti kan reformasi perpajakan yang salah satu poin utama di dalam reformasi perpajakan adalah sumber daya manusia secara kuantitatif. Juga secara kualitatif harus betul-betul dievaluasi kembali karena faktanya masih terjadi RAT 37 miliar,”tandasnya.

Oleh karena itulah, pihaknya yang bermitra dengan Kementerian Keuangan akan mendorong supaya reformasi perpajakan itu bisa benar-benar dilaksanakan.

Namun demikian, ia meyakini bahwa reformasi birokrasi di Kemenkeu sejauh ini telah dijalankan dengan baik dan sudah disepakati.

“Tapi saya mau mengatakan sebagai mitra kementerian keuangan, kami memiliki keyakinan bahwa reformasi birokrasi yang dijalankan oleh kementerian keuangan dalam kurung 7-8 tahun terakhir ini ada indikator kinerja yang sudah kita sepakati,” imbuhnya.

Memang katanya, ada masalah yang belum selesai. Seperti ada masalah temuan BPK yang setiap tahun dikawal untuk bisa ditindaklanjuti. Kemudian ada masalah dari segi etika dan pelayanan publik yang belum maksimal.

“Dan ada capaian belanja negara yang belum terwujud yang disebut dengan standing better misalnya, tepat sasaran, tepat waktu, tepat prosedur, tempat manfaat belum sepenuhnya terimplementasi,”lanjutnya.

BACA JUGA:   Bertemu, PKB dan PPP Siap Jajaki Kerja Sama di Pilkada

Akan tetapi ia menyebut bahwa hampir semua belanja negara mayoritas misalnya TKD yang ditransfer masih berada di kuartal ketiga, bahkan ada di kuartal ke-4 di tahun berjalan, sehinga bagaimana mungkin bisa standing better.

Artikel Terkait