Ahli Ingatkan Pengaruh Mental Health dan Kesehatan Fisik

FTNews – Padatnya aktivitas harian dapat meningkatkan rasa cemas. Hal ini bisa berdampak pada jadwal kegiatan yang telah tersusun. Rasa cemas sendiri bisa mengarah ke masalah mental. Para ahli mengingatkan pengaruh mental health dan kesehatan fisik.

Kesehatan mental sendiri mengacu keseluruhan emosi, psikologis, dan sosial. Mental health bisa memengaruhi cara kita berpikir, merasakan, dan berperilaku. 

Hal ini membentuk cara kita memandang dunia, mengambil keputusan, dan menangani stres yang menghadang. Salah satu gejala masalah mental adalah saat kamu hanya ingin tetap di tempat tidur dan menutup diri dari dunia luar.

Rhian Stephenson, ahli gizi, naturopath (merupakan bentuk pengobatan yang menggabungkan pengobatan medis dengan metode tradisional), mengingatkan pengaruh mental health dan kesehatan fisik.

“Pikirkan kesehatan Anda sebagai sistem jaringan biologis yang saling berhubungan, bukan sebagai silo yang terisolasi.” ujarnya, dikutip Live Science.

Sarie Taylor, seorang psikoterapis  mengatakan tubuh dan isi pikiran tidak dapat dipisahkan. “Karena keduanya saling terkait secara intrinsik, keduanya berbicara satu sama lain dan bekerja secara harmonis,” tambahnya.

Pengaruh Mental health dan Kesehatan Fisik
Ilustrasi Cemas. Foto; Pexels

Artinya, saat kita stres, kewalahan, atau terlalu banyak berpikir, maka pikiran akan mengingatkan tubuh. Lalu, pikiran akan mendorong untuk memperhatikan apa yang sedang terjadi. “Sehingga, kita akan merasakannya secara fisik maupun mental,” kata Taylor.

Pengaruh mental health dan kesehatan fisik lainnya yaitu memengaruhi mood harian. “Kesehatan mental kita juga akan memengaruhi perasaan kita pada tubuh dengan cara yang lebih jelas,” jelas Stephenson. 

Selain itu, kesehatan mental juga memengaruhi kesehatan kesehatan tidur, motivasi dan energi untuk berolahraga, respons terhadap olahraga, dan nafsu makan. Mereka yang depresi cenderung mengalami penurunan aktivitas fisik.

“Demikian pula, depresi dikaitkan dengan peningkatan kejadian penyakit kronis dan jangka panjang tertentu, seperti diabetes , stroke, dan serangan jantung. Di sisi lain, praktik seperti rasa syukur, meditasi, dan bahkan peningkatan kebahagiaan memiliki efek langsung pada sistem kekebalan tubuh, kortisol, dan hormon pengatur lainnya.” jelas Stephenson.

Artikel Terkait