Aksi Protes Meluas, Presiden Kazakhstan Terima Pengunduran Diri Kabinetnya

Forumterkininews.id, Almaty – Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menerima pengunduran diri jajaran kabinetnya. Hal ini ditandai dengan ditandatanginya sebuah dekrit. Pengunduran diri terjadi di tengah gelombang aksi protes warga yang meluas terkait melonjaknya harga gas LPG.

Dekrit yang ditandatangani Tokayev menandai pembubaran kabinet. Namun dalam dekrit disebutkan bahwa semua jajaran kabinet harus tetap memenuhi tugas mereka hingga kabinet baru disahkan.

Deputi Pertama Perdana Menteri Alikhan Smailov ditunjuk sebagai pelaksana tugas PM Kazakhstan di masa interim ini. Sejak 25 Februari 2019, pemerintahan Kazakhstan dipimpin oleh PM Askar Mamin.

Dilansir dari Anadolu agency, dekrit juga menyebutkan bahwa Krymbek Kusherbayev sudah tidak lagi menjabat sebagai sekretaris negara. Dalam pengumuman terpisah, jabatan itu dialihkan ke Yerlan Karin.

Murat Nurtleu disiapkan untuk menjadi deputi pertama kepala Komite Keamanan Nasional Kazakhstan.

Penandatanganan dekrit dilakukan beberapa jam usai tokayev mendeklarasikan status darurat terkait unjuk rasa menentang kenaikan harga gas. Tokayev juga memberlakukan jam malam di Almaty dan provinsi Mangystau. Status darurat di Kazakhstan diperkirakan tetap berlaku hingga 19 Januari mendatang.

Unjuk rasa mengecam kenaikan harga minyak di Kazakhstan sudah berlangsung sejak tiga hari terakhir.

Beberapa foto dan video memperlihatkan bentrokan aparat keamanan dengan para demonstran. Dalam suatu peristiwa, polisi menggunakan granat gas air mata untuk membubarkan massa.

Para demonstran menilai kinerja pemerintahan saat ini tidak becus dalam berbagai hal, termasuk dalam pengendalian harga komoditas di tengah masyarakat.

Artikel Terkait