Antisipasi Fenomena “Deepfake” Jelang Pemilu 2024

Forumterkininews.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengingatkan perlunya antisipasi fenomena deepfake menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Deepfake merupakan salah satu tipe dari kecerdasan buatan (AI) untuk membuat foto, audio, video hoaks yang cukup meyakinkan. Deepfake dibuat menggunakan dua algoritma AI yang saling bertentangan: generator dan diskriminator.

“Ini satu fenomena yang kami khawatirkan jelang pemilu yakni, deepfake,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong di Jakarta, Kamis (26/10).

Menurutnya, harus ada antisipasi perkembangan AI agar pemanfaatannya tidak untuk kepentingan yang merugikan dan negatif.

Ia mencontohkan penggunaan AI secara tidak bertanggung jawab menimpa Paul Vallas. Salah satu kandidat pemilihan wali kota di Chicago, Illinois, Amerika Serikat.

Ia menuturkan beredar video deepfake yang memuat foto Vallas dengan suara di bawahnya yang mengkritik polisi di Amerika Serikat yang melakukan kekerasan terhadap para demonstran.

“Tentu itu tidak menguntungkan bagi Vallas, akhirnya dia kalah dalam pemilihan di Chicago,” imbuhnya.

Usman mengatakan kondisi itu harus menjadi peringatan bagi semua pihak dalam menghadapi Pemilu 2024.

Sebelumnya, Jumat (22/10), Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan, pedoman etika artificial intelligence (AI) perlu untuk menghadapi potensi munculnya gangguan informasi baru dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan.

Kemajuan teknologi AI, menurut Budi, berpotensi menimbulkan bentuk gangguan informasi baru, salah satunya teknologi AI DeepFake.

Artikel Terkait