Forumterkininews.id, Jakarta- Wacana program bagi-bagi alat penanak nasi elektronik (magic com) kepada masyarakat Indonesia tampaknya akan segera direalisasikan. Ini dikuatkan setelah DPR RI memberi dukungan penuh terhadap wacana itu.
Disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi, pihaknya mendukung program bagi-bagi magic com kepada masyarakat dengan berbagai pertimbangan teknis.
Ia menegaskan yang akan dibagi adalah magic com bukan rice cooker. Karena rice cooker dan magic com memiliki fungsi berbeda. Meski sama-sama mesin penanak nasi.
“Ini sekaligus meluruskan berita yang beredar ya. Sekali lagi saya tegaskan, setelah mempertimbangkan berbagai aspek teknis serta sasaran program, saya mendukung program bagi-bagi magic com, bukan rice cooker. Kalau rice cooker hanya untuk masak nasi saja. Sedangkan magic com selain masak, juga bisa untuk penghangat,”kata Bambang, Selasa (7/2).
Dari sisi teknis lanjutnya, alat masak magic com ini memberikan kemudahan kepada masyarakat yang kurang mampu untuk memasak. Mengingat dayanya yang tidak terlalu besar, yakni sekitar 450 VA bisa. Tidak hanya itu, nasi yang dimasak juga konon menjadi tidak cepat basi.
Hal positif lainnya, adalah juga mendorong penyerapan listrik. Serta, mengubah budaya masyarakat untuk menggunakan peralatan masak yang lebih modern, yakni dengan menggunakan listrik.
“Kalau kita mau mulai, harus mulai dari satu kebiasaan. Kita tidak bisa serta merta, kita suruh masyarakat, suruh beralih ke kompor listrik contohnya. Kami tidak setuju itu, karena sesuatu yang mendadak, dan masyarakat juga belum terbiasa,” tandasnya.
Rencana Pembagian Penanak Nasi
Seperti diketahui sebelumnya, Sub koordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketenagalistrikan, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Edy Pratiknyo menjelaskan kepada media bahwa Pemerintah memang sedang membahas rencana program membagikan bantuan penanak nasi listrik (BPNL).
Sebanyak 680 ribu unit penanak nasi atau rice cooker itu akan diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Program tersebut terealisasi melalui APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) Kementerian ESDM tahun 2023 ini.
Tujuannya tak lain untuk pemanfaatan energi bersih, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, serta penghematan biaya memasak bagi masyarakat. Meski demikian, anggaran untuk program tersebut masih diberikan bintang (diblokir) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Oleh karenanya Bambang mendorong agar blokir anggaran tersebut segera dibuka.
