Badai Kembar Dekati Indonesia! Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi Siap Menghantam
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau kemunculan dua bibit siklon tropis yang tengah berkembang di sekitar wilayah Indonesia.
Meski peluang berkembang menjadi siklon penuh masih rendah, kehadiran sistem 97S dan 98S sudah cukup memicu cuaca ekstrem di berbagai daerah.
Bibit Siklon 97S Picu Hujan Lebat di NTT
Baca Juga: Seorang Warga Bantul Meninggal Dunia Akibat Gempa Jumat Malam
Informasi BMKG soal Badai Kembar. [Instagram]
Bibit siklon tropis 97S terdeteksi berada pada posisi 11.8°LS dan 120.8°BT dengan kecepatan angin maksimum sekitar 46 km/jam dan tekanan udara 1009 hPa.
Sistem ini memberikan dampak signifikan berupa hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: BMKG: 70 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan
Sementara itu, hujan intensitas sedang hingga lebat berpeluang terjadi di Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, dan NTB.
Kondisi atmosfer yang tidak stabil juga meningkatkan potensi angin kencang di NTT dan NTB.
Dampak lain yang perlu diwaspadai adalah gelombang laut kategori sedang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter, terutama di:
- Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT
- Perairan selatan Jawa hingga NTT
- Selat Bali bagian selatan hingga Selat Sumba
- Laut Sawu
Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga 16 November 2025.
Bibit Siklon 98S Aktif di Barat Daya Bengkulu
Imbauan hati-hati dari BMKG. [Instagram]
Selain 97S, bibit siklon tropis 98S terpantau aktif di Samudra Hindia barat daya Bengkulu pada koordinat 8.2°LS dan 101.4°BT.
Angin maksimum mencapai sekitar 37 km/jam dengan tekanan minimum 1007 hPa.
Dampak tidak langsungnya berpotensi memicu hujan sedang hingga lebat di Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
Selain hujan, angin kencang juga mungkin terjadi di beberapa wilayah pesisir.
Gelombang laut turut meningkat dengan ketinggian 1,25–2,5 meter di perairan barat Aceh hingga Bengkulu. Gelombang lebih tinggi, yakni 2,5–4 meter, diperkirakan terjadi di Samudra Hindia barat Lampung dan selatan Jawa Barat.
BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan operator kapal, untuk memperhatikan perkembangan cuaca dalam beberapa hari ke depan. Pemantauan terhadap dua bibit siklon ini dilakukan secara berkala guna memastikan informasi terbaru dapat segera disampaikan kepada publik.