Misteri La Nina: Mengapa Cuaca Indonesia Semakin Basah Hingga 2026?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina akan memengaruhi cuaca di Indonesia hingga Maret 2026.
Fenomena ini menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan curah hujan di sejumlah wilayah.
Baca Juga: Dear Warga Jakarta! Sedia Payung Sebelum Hujan, Ini Prediksi Cuaca Hari Ini
Saat ini, Indonesia sedang memasuki periode dengan curah hujan tinggi yang menandai peralihan menuju puncak musim hujan.
Berdasarkan analisis BMKG selama tiga bulan terakhir, sebagian besar wilayah menunjukkan tren peningkatan curah hujan yang signifikan, dengan kategori menengah hingga tinggi.
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan, fenomena yang terjadi kali ini merupakan La Nina lemah, sehingga dampaknya terhadap peningkatan curah hujan tidak terlalu besar.
Baca Juga: Satoru Ingin Tim U-17 Wanita Indonesia "Fight" dan Sundulannya Bagus
“La Nina lemah akan bertahan hingga awal tahun 2026. Namun, pada puncak musim hujan, pengaruhnya terhadap tambahan curah hujan tidak akan terlalu signifikan,” ujarnya dikutip dari laman resmi BMKG.
Meskipun begitu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi selama periode tersebut.
“Curah hujan tinggi tetap perlu diwaspadai karena dapat memicu banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah rawan,” tambahnya.
Mengenal Fenomena La Nina
Ilustrasi La Nina. [Gemini]
La Nina, atau yang sering disebut anti-El Nino, merupakan fenomena iklim global yang ditandai dengan turunnya suhu permukaan laut di wilayah tengah dan timur Samudra Pasifik.