Bakar Al-Quran Bukti Rasmus Paludan Anti Islam

Forumterkininews.id, Jakarta – Untuk kesekian kalinya, tokoh rasis Rasmus Paludan membakar Al-Quran. Ini membuktikan kalau Rasmus Paludan adalah sosok yang anti islam.

Adalah Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung soal aksi bakar Al-Qur’an

“Minggu ini masyarakat dan tokoh lintas agama di dunia mengecam aksi pembakaran kitab suci Al-Qur’an oleh tokoh rasis Rasmus Paludan. Ketua partai Stram Kurs (Garis Keras) sayap kanan Denmark di depan kedutaan besar Turki di Stockholm Swedia, Sabtu (21/1/2023),” katanya.

Dia mengatakan ini adalah aksi Paludan yang kesekian kalinya sejak tahun 2019, 2020, 2021, 2022 dan 2023. Dalam aksinya di Brussel tahun 2020, Paludan bahkan membungkus daging babi menggunakan mushaf Al-Qur’an.

“Jika aksi bakar Al-Qur’an tahun 2023 sebagai protes ke Turki yang menolak Swedia masuk NATO, mengapa Al-Qur’an yang dibakar? Dari rekam jejak aksi-aksinya, jelas bahwa Rasmus Paludan adalah ekstremis radikal anti Islam,” katanya.

Sikap Islamophobia Rasmus Paludan sengaja membonceng kebebasan berekspresi dan menggunakan isu penolakan Rusia atas Swedia masuk NATO dengan mengkambinghitamkan Al-Qur’an.

“Sungguh aneh di zaman ini, masih ada tokoh politik sebodoh Paludan. Ia berdalih kebebasan berekspresi, padahal kebebasan ekspresi yang digunakannya melebihi norma kepatutan dan melanggar hak-hak asasi berekspresi itu sendiri,” katanya.
Dia mengatakan Paludan telah melakukan penghinaan (blasphemous) terhadap umat Islam sedunia.

“KAHMI sepakat dengan para pemimpin dunia Islam dan pemimpin agama Kristen dan Katolik di dunia bahwa tindakan Paludan telah melukai perasaan semua penganut agama di dunia,” katanya.

Menurutnya, dunia perlu mendefinsikan kembali kebebasan berekspresi dan memasukkan aksi vandalisme yang menohok kesucian agama sebagai radikalisme dan ekstremisme anti-Tuhan.

“KAHMI meminta pemerintah Swedia mengambil langkah-langkah tegas dan konkrit terhadap Rasmus Paludan berupa pelarangan dan pembubaran partai Stram Krus karena berpotensi menimbulkan distabilitas di seluruh dunia,” katanya.

BACA JUGA:   Dikira ada Emas di Kepalanya, Pria Plontos Dipenggal, Mati

Agar tidak menimbulkan gejolak dan kemarahan umat Islam sedunia, ujar dia, pemerintah Swedia juga dapat menghadirkan dan berdialog dengan tokoh Muslim di Swedia.

Artikel Terkait