Bangga! Desa Pemuteran Bali Terpilih Jadi Best Tourism Village PBB
Program Best Tourism Villages (BTV) yang digagas UN Tourism atau Badan PBB untuk Pariwisata bukan sekadar penghargaan bagi desa terindah di dunia.
Lebih dari itu, inisiatif global ini menjadi bagian dari upaya pembangunan pedesaan berkelanjutan yang berfokus pada kekuatan masyarakat lokal.
Baca Juga: Mulai Hari ini, Pelita Air Layani Penerbangan Jakarta-Bali
Pada tahun 2025, sebanyak 52 desa dari 65 negara dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik versi PBB.
Mereka terpilih dari lebih dari 270 pengajuan. Selain itu, ada 20 desa yang masuk dalam Program Peningkatan, dan seluruhnya tergabung dalam Jaringan Desa Wisata Terbaik Dunia (BTV Network), komunitas destinasi pedesaan terbesar di dunia yang kini beranggotakan 319 desa.
Beberapa negara bahkan berhasil menempatkan lebih dari satu desa dalam daftar tahun ini, seperti Argentina, China, Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Turki.
Baca Juga: Satu Tarikan Nafas Maxime Bouttier Ucap Ijab Kabul Pernikahan dengan Luna Maya, Sah Jadi Suami Istri
Indonesia turut menorehkan kebanggaan melalui Desa Pemuteran di Kabupaten Buleleng, Bali, yang dikenal sebagai pelopor ekowisata bahari dan konservasi terumbu karang berbasis masyarakat.
Pariwisata Sebagai Alat Pembangunan Inklusif
Desa Pemuteran masuk daftar dunia dalam program BTV. [Instagram @Kemenpar.ri]
Sekretaris Jenderal UN Tourism, Zurab Pololikashvili, mengatakan bahwa penghargaan ini tidak hanya menilai keindahan destinasi.
Tetapi juga menyoroti kemampuan desa dalam menjaga warisan budaya, melestarikan alam, serta menciptakan ekonomi lokal yang berkelanjutan melalui pariwisata.
“Pariwisata dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan bersama, mendorong pertumbuhan inklusif, dan memperkuat kohesi sosial di daerah pedesaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, desa-desa terpilih menunjukkan bagaimana pariwisata bisa menjadi jembatan menuju masa depan tanpa meninggalkan siapa pun.
Melalui program Best Tourism Villages, PBB menegaskan pentingnya menjadikan desa sebagai pusat pembangunan berkelanjutan di dunia.
Pemuteran: Diplomasi Hijau dari Bali
Desa Pemuteran Bali berhasil meraih predikat bergengsi BTV. [Instagram @gnfi]
Desa Pemuteran di Bali menjadi contoh nyata penerapan prinsip global PBB di tingkat lokal.
Selama dua dekade terakhir, masyarakat Pemuteran aktif mengembangkan pariwisata bahari berbasis konservasi dengan pendekatan community-based tourism.
Warga terlibat langsung dalam pengelolaan kawasan selam, pengawasan ekosistem laut, dan penyediaan layanan wisata ramah lingkungan.
Upaya ini menjadikan Pemuteran sebagai model desa wisata yang mampu menyeimbangkan ekologi dan ekonomi, sejalan dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8 dan 11 tentang pertumbuhan ekonomi inklusif dan komunitas berkelanjutan.
Dengan pantai berombak tenang dan keindahan bawah laut yang masih terjaga, Pemuteran bukan hanya menarik wisatawan dunia, tetapi juga menjadi inspirasi kebijakan lokal bahwa pariwisata dapat tumbuh tanpa merusak alam.
Pesan Global untuk Pembangunan Desa di Indonesia
Melalui penobatan 52 Desa Wisata Terbaik Dunia 2025, UN Tourism menegaskan bahwa desa merupakan pusat inovasi pembangunan inklusif.
Program ini diharapkan menginspirasi pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk memperkuat kebijakan pariwisata berbasis komunitas dan ramah lingkungan.
Bagi Indonesia, keberhasilan Desa Pemuteran bukan hanya prestasi wisata, tetapi juga bentuk diplomasi hijau yang menunjukkan sinergi antara warga, pemerintah, dan pelaku pariwisata dalam menciptakan model pembangunan pedesaan yang mandiri, tangguh, dan berkelanjutan.